Professor bidang perpustakaan di Indonesia ternyata luar biasa. Mereka telah melahirkan banyak karya tulis yang pastinya membukakan cakrawala ilmu pengetahuan. Tentu ini menjadi pengingat kepada kita semua, bahwa bidang perpustakaan adalah bidang yang tidak kalah keren dengan bidang lain.
Terutama buat kamu yang masih meragukan dan mempertanyakan bidang perpustakaan. Jika beberapa tahun lalu bidang perpustakaan kurang seksi dan kurang menjanjikan. Sehingga berdampak pada minat masyarakat yang rendah. Padahal jika dilihat, ternyata bidang ini juga memiliki prospek yang sama-sama menjanjikan.
Profesor Perpustakaan di Indonesia
Penasaran, siapa saja sih profesor di bidang perpustakaan di Indonesia yang nama nya familiar. Langsung saja, berikut kita intip biodata singkatnya.
1. Professor Sulistyo Basuki
Mungkin kamu tidak asing dengan nama sulistyo basuki? Yap, ternyata beliau adalah seorang profesor yang dari Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat pada 11 September 1941 yang lalu. Sapaan akrabnya adalah Pak Sulis. Ia bukan hanya profesordi bidang perpustakaan saja loh. Tetapi beliau juga seorang penulis buku aktif. Itu sebabnya namannya familiar kita dengar bahkan kita temukan dalam kutipan di buku-buku.
Terlahir sebagai putra pertama dari Almarhum Bapak Hardjito dan Ibu Moeridjah Hardjito ini sosok yang inspiratif juga loh. Sebagai penulis yang aktif, professor Sulis juga banyak menerbitkan buku tentang pegangan dasar bagi mahasiswa. Tidak banyak yang tahu juga, jika beliau dinobatkan sebagai putra Indonesia yang meraih gelar doktor pertama dalam bidang information and library Science dan gelar profesor di bidang perpustakan sejak tahun 1995.
Beliau mendapatkan gelar sebagai doctor di tahun 1984 di case Western Reserve University Cleveland, Ahio, Amerika Serikat. Buat kamu yang penasaran disertasinya berjudul A Citation Analysis of Agricultural and Medical Journals Published in Less Developed Countries, With Special Reference to the Regions of AfricaSub-Sahara, Latin America, and Southeast Asia.
Profesor Sulis menjadi guru besar pada tahun 1995, mengajar di fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia sampai 2006. Ia juga mengajar program Pascasarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Universitas Indonesia. Pernah pula mengajar di beberapa perguruan tinggi lain seperti di IPB, UIN Sunan Kalijaga, Padjadjaran, UNY dan di UGM.
2. Prof. Joner Hasugian, MSi.
Selain Profesor Sulistyo Basuki, ada pula Profesor Joner Hasugian, MSi. Beliau tidak hanya dikenal profesor yang berkecimpung di bidang perpustakaan saja. Tetapi juga seorang dosen yang aktif mengajar di Jurusan ILmu Perpustakaan di Universitas Sumatera Utara.
Sebagai profesor bidang perpustakaan, sudah barang tentu jika beliau akrab dengan dunia literasi baca tulis. Maka tidak heran jika ia pernah ditunjuk sebagai ketua tim penelusuran dugaan plagiarisme karya Ilmiah Di Universitas Utara (USU).
Sebagai professor, tentu saja sudah banyak karya tulis yang pernah dilahirkan. Salah satunya di tahun 2008 pernah menulis karya berjudul Urgensi Literasi Informasi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi. Di tahun 2009 beliau juga melahirkan sebuah karya yang berjudul Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Di tahun 2003 karya ilmiah lain juga pernah ditulis, dengan judul ”Penerapan teknologi informasi pada sistem kerumahtanggaan perpustakaan perguruan tinggi” bisa dibilang, Jonner Hasugian adalah professor produktif yang menuliskan karya ilmiah. Sampai-sampai tidak bisa dituliskan seluruh karyanya di dalam artikel ini. Namun rata-rata berisi dunia literasi. Karena memang beliau memiliki ketertarikan dibidangnya.
3. Profesor Nurdin
Profesor bidang perpustakaan di Indonesia yang ketiga adalah Profesor Nurdin. Yang memiliki gelar yang cukup Panjang, yaitu Prof. Dr. Nurdin, S.Ag., S.S., M.A. Profesor Nurdin memutuskan menjadi dosen di UIN Sunan Kalijaga, mengajar di jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Sebagai guru besar, ia tidak memiliki tanggung jawab moral sebagai pengajar. Ia pun juga banyak melahirkan banyak karya tulis. Ia pernah pula menulis karya tulis yang berjudul “’ Representasi Kuasa Dalam Pengelolaan Perpustakaan: studi kasus pada perpustakaan perguruan tinggi islam di Yogyakarta” yang dipublikasikan di tahun 2015 yang lalu.
Di tahun 2019 beliau juga pernah menulis karya tulis berjudul “Adaptasi Pustakawan dalam menghadapi kemajuan teknologi”.
Dan masih ada banyak lagi karya-karya seputar dunia perpustakaan. Dimana karya-karya mereka tidak mungkin dituliskan satu persatu di dalam satu artikel ini.
Baca Juga:
- 6 Pustakawan Paling Terkenal Di Dunia, Siapa Saja?
- 5 Tujuan Promosi Perpustakaan dan Caranya
- Urgensi Perpustakaan dalam Mensukseskan Gerakan Literasi Sekolah
- Literasi Informasi: Pengertian, Model dan Contoh
4. Prof. Dr. Rahma Sugihartati
Selain beberapa profesor yang sudah disebutkan diatas, masih ada satu profesor bidang perpustakaan. Beliau adalah prof. Dr. Rahma sugihartati, dra. M.si. Pengukuran sebagai profesor belum lama, baru 2022 yang lalu.
Dibandingkan tokoh sebelumnya, bisa dibilang rahma sugihartati terbilang lebih muda. Sehingga hasil penelitiannya pun lebih press dan kritik. Adapun judul penelitiannya adalah Paradoks Perkembangan Masyarakat Informasi : Antara Literasi dan Kesenjangan Digital.
Dari judulnya sudah dapat dilihat jika penelitian yang diangkat cukup kritis dan tidak sekedar mengangkat soal literasi tetapi juga budaya masyarakat. mengintip lebih dalam, Prof. Dr. Rahma salah satu dosen departemen Informasi dan perpustakaan, Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik.
Kesimpulan
Dari 4 profesor bidang perpustakaan di Indonesia di atas, tentu saja tidak sekedar melahirkan banyak karya dari hasil kajian beliau. Tetapi juga beliau turut mencerdaskan bangsa. Karena ia adalah guru/dosen yang tidak terhitung lagi jumlah mahasiswa yang diantarkan berhasil sampai lulus.
Barangkali kamu salah satu yang ingin menjadi seperti mereka? Semua mungkin, asalkan kamu memiliki kemauan. Siapa tahu kamu adalah generasi penerus beliau dalam melanjutkan estafet ilmu pengetahuan di bidang perpustakaan. Semoga sedikit ulasan ini cukup bermanfaat. (Iruekkawa Elisa)
