Dalam dunia perpustakaan, ada yang namanya istilah use case diagram perpustakaan. Istilah tersebut erat kaitannya dengan dunia perpustakaan dan bahkan wajib untuk dipelajari bagi Anda yang berkarier di bidang digital. Mengapa demikian?
Hal ini karena use case, termasuk pada perpustakaan ini akan membantu kerja dari pengurus perpustakaan untuk memudahkan dalam bekerja, terutama bagi yang bekerja menggunakan pemodelan sistem. Meski saat ini era serba maju, akan tetapi jika tak diiringi dengan kemajuan sistem, tentu masyarakat akan pasif.
Tapi apa sebenarnya use case diagram perpustakaan itu? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Diagram Perpustakaan
Diagram perpustakaan merupakan model dimain perpustakaan yang menggambarkan gambaran utama dan hubungan yang didapatkan selama fase analisis untuk lebih memahami area domain pada Sistem Perpustakaan Terpadu (ILS) atau yang juga dikenal sebagai Sistem manajemen Perpustakaan (LMS).
Setiap item fisik di perpustakaan yang meliputi buku, CV, DVD, kaset, dan lain sebagainya akan memiliki penomoran masing-masing yang mana ditambahkan sebagai pelengkap dan juga barcode. Tujuan pemberian barcode ini adalah untuk menghubungkan item fisik barcode ke catatan elektronik di dalam suatu katalog.
Barcode tersebut harus dilampirkan ke item yang kemudian nomor barcode-nya harus dimasukkan sesuai dengan catatan pada item elektronik yang kemudian harus diberi nama dan juga diberi penjelasan yang singkat, dan dapat diganti dengan RFID tag yang mana berguna untuk melakukan identifikasi item, jenis bahan, dan judul, tanpa harus membuka terlebih dahulu.
Sehingga, diagram perpustakaan ini akan memudahkan petugas dalam menganalisis dan melakukan penataan serta pencarian item di perpustakaan. Dengan adanya diagram perpustakaan, tentu petugas akan dimudahkan dan juga sistem dapat berjalan dengan tepat dan detail sehingga minim kesalahan.
Sementara itu, use case diagram merupakan salah satu dari berbagai jenis diagram UML (Unified Modelling Language) yang mana menggambarkan adanya hubungan interaksi antara sistem dan juga aktor yang kemudian use case diagram ini dapat mendeskripsikan tipe interaksi antara pengguna sistem dengan sistem yang digunakannya.
Tentu saja, use case diagram ini menjadi suatu hal yang mudah dipelajari. Hal ini karena langkah awal untuk melakukan pemodelan tentu membutuhkan suatu diagram yang mampu menjabarkan bagaimana aksi aktor dengan aksi sistem itu sendiri, termasuk seperti yang terdapat pada use case diagram.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai komponen use case diagram, di bawah ini merupakan komponen use case diagram yang juga digunakan di perpustakaan.
1. Sistem
Sistem akan digambarkan ke dalam bentuk persegi yang mana memiliki fungsi untuk membatasi use case dengan interaksi dari luar sistem. Hal ini karena pada umumnya, sistem akan diberikan label yang sesuai, namun umumnya sistem ini tidak diberi gambar karena tidak terlalu memiliki makna pada sebuah diagram.
2. Aktor
Aktor dalam use case diagram, termasuk yang digunakan pada perpustakaan bukan bagian dari diagram. Banyak yang mengira aktor ini menjadi bagian dari diagram, tapi sebenarnya itu kurang tepat. Peran aktor ini memang sangat penting, karena ia memiliki peran menciptakan use case menjadi lebih mudah.
Aktor akan menjelaskan siapa yang berperan dan berinteraksi dengan sistem dan aktor akan memberikan informasi kepada sistem, serta bisa menerima semua informasi dari sistem yang keduanya tidak bisa berjalan atau terjadi secara bersamaan. Sehingga dalam hal ini, aktor tidak memberi kontrol pada sistem, melainkan hanya memberi gambaran mengenai hubungannya dengan sistem.
Lalu mengapa aktor tersebut tidak bisa berhubungan dengan sistem lain? Berikut alasannya:
- Jika terdapat relasi sistem lain dengan sistem yang dibuat,
- Terdapat eksternal resource yang digunakan oleh sistem,
- Adanya kepentingan terhadap sistem, yaitu alur informasi baik penerima atau arus sistem saling memiliki kepentingan,
- Terdapat seseorang atau pihak lain yang mengelola sistem.
Dari berbagai pengertian dan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram perpustakaan merupakan komponen gambaran fungsional yang berbentuk diagram pada sistem perpustakaan, sehingga dapat membuat konsumen atau pembuat saling mengenal dan memahami alur sistem yang akan dibuat.
Tujuan Membuat Use Case Diagram Perpustakaan
Adapun use case diagram ini memiliki fungsi atau tujuan yaitu sebagai berikut:
- berguna untuk memperlihatkan proses aktivitas secara urut dalam sistem,
- mampu menggambarkan proses bisnis, bahkan mampu menampilkan urutan aktivitas pada sebuah proses,
- sebagai bridge atau jembatan untuk menghubungkan pembuat dengan konsumen agar dapat mendeskripsikan sebuah sistem.
Sehingga dapat disimpulkan jika use case diagram perpustakaan merupakan sistem yang dapat membantu mengelola sistem perpustakaan melalui diagram dengan adanya berbagai aktor di dalamnya yang memudahkan sistem dan juga pelaksanaan perpustakaan tanpa harus bersusah-payah melakukan pekerjaan secara manual.
Baca Juga: 12 Peran Pustakawan Yang Perlu Anda Tahu
Contoh Use Case Diagram Perpustakaan dan Penjelasan
Agar lebih jelas dan memahami mengenai bagaimana use case diagram, berikut adalah contoh dan penjelasan dari use case diagram perpustakaan.
Pada use case diagram perpustakaan, terdapat 4 aktor yaitu:
- Anggota
- Pustakawan
- Admin
- Pengunjung
Penjelasan singkat:
1. Anggota
Apa saja yang bisa dilakukan oleh anggota? Anggota dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
- a. melakukan login
- b. mencari buku
- c. melakukan pemesanan buku
- d. dan logout
Dalam hal ini, pemesanan buku bisa meliputi peminjaman yang sudah disetujui oleh pustakawan. Kemudian ketika anggota melakukan login, maka anggota dapat melihat histori peminjaman buku.
2. Pengunjung
Aktor pengunjung ini hanya bisa melakukan pencarian buku dan juga melihat histori peminjaman. Pengunjung baru bisa melakukan akses peminjaman buku ketika akses tersebut sudah disetujui atau diverifikasi oleh pustakawan.
3. Admin
Aktor selanjutnya adalah admin yang bisa melakukan berbagai aktivitas yaitu sebagai berikut
- a. melakukan login
- b. melihat histori peminjaman pengunjung
- c. melakukan manipulasi data buku
- d. melakukan manipulasi data karyawan
4. Pustakawan
Aktor terakhir adalah pustakawan. Pustakawan memiliki beberapa aktivitas yang berbeda dengan aktor lain, yaitu sebagai berikut:
- a. melakukan akses peminjaman di mana peminjaman tersebut salah salah satu tugasnya merupakan melakukan pengembalian buku
- b. pustakawan bisa membuat laporan dengan jelas dan detail
- c. pustakawan bisa melakukan akses pendaftaran anggota.
Selain di perpustakaan, use case diagram ini juga bisa digunakan dalam berbagai sistem, misalnya seperti berikut:
1. Use Case Diagram Online Shop
Aktor: admin, customer, dan pemilik toko
2. Use Case Diagram Sistem Informasi Sekolah atau Akademik
Aktor: dosen pengajar, dosen pembimbing, staff administrasi atau staff admin, dan mahasiswa.
3. Use Case Diagram Pendaftaran Siswa atau Mahasiswa Baru
Aktor: petugas pendaftaran, calon siswa atau mahasiswa.
4. Use Case Diagram Sistem Informasi Rumah Sakit
Aktor: bagian pendaftaran, admin, pimpinan, dokter, apoteker, administrasi, pasien.
5. Use Case Diagram ATM
Aktor: nasabah, operator, dan bank.
6. Use Case Diagram Pembayaran OVO
Aktor: user, ponsel, operator.
