Format buku induk perpustakaan wajib dimiliki. Karena buku induk memiliki peran yang sangat luar biasa. Apalagi jika anda bekerja di dunia instansi pemerintahan seperti lembaga pendidikan, perpustakaan ataupun pemerintahan.
Nah, buat anda yang masih penasaran, berikut kita akan bahas pengertian dan format buku induk perpustakaan.
Pengertian Buku Induk Perpustakaan
Buku induk perpustakaan adalah buku yang berisi daftar buku yang diterima perpustakaan atau sumber informasi. Karena sifatnya sebagai sumber informasi, maka buku induk ini sangatlah penting.
Buku induk sebagai komponen yang dapat dijadikan sebagai kegiatan penilaian perpustakaan. Baik itu untuk konteks perpustakaan sekolah, perpustakaan umum, ataupun perpustakaan nasional.
Buku induk perpustakaan juga memiliki peran berbobot ketika akan mengajukan penilaian akreditasi perpustakaan. Seperti yang kita tahu, bahwa ada akreditasi perpustakaan untuk jenis perpustakaan sekolah.
Ada beberapa jenis buku induk sesuai kategorisasi penggunaan. Misalnya buku induk perpustakaan khusus mencatat koleksi buku majalah, buku, surat kabar dan masih banyak lagi. Jadi buku induk perpustakaan perlu diklasifikasikan agar lebih rapi dan mudah ditemukan.
Format Buku Induk Perpustakaan
Setelah mengintip pengertian dan peran dari buku induk perpustakaan, anda juga perlu tahu format buku perpustakaan itu seperti apa. Sehingga ketika Anda ingin membuat buku induk perpustakaan, sudah tahu formatnya.
1. Nomor Inventaris
Format buku induk perpustakaan wajib ada nomor inventaris. Nomor inventaris dapat diartikan sebagai nomor unik yang dijadikan sebagai pembeda. Jadi ketika ada daftar buku yang keluar dan masuk, nomor inventaris ini bisa dijadikan kode antara koleksi buku satu dengan yang lain.
2. Tanggal
Sementara format buku induk perpustakaan juga perlu mencantumkan tanggal. Penanggalan ini dapat difungsikan untuk beberapa tujuan. Misalnya untuk mengetahui kapan buku dipinjam dan kapan buku dikembalikan. Termasuk juga dapat digunakan sebagai history perjalanan koleksi buku yang dipinjamkan.
3. Judul Buku
Karena konteksnya adalah koleksi buku di perpustakaan, maka setiap buku yang dipinjam pasti memiliki judul buku yang beragam. Jadi format buku induk perpustakaan yang dipinjamkan untuk umum wajib ditulis judul bukunya. Fungsinya masih sama, untuk mengontrol buku yang dipinjam dan buku yang sudah dikembalikan ke pihak perpustakaan.
Penulisan judul buku oleh petugas perpustakaan sebagai salah satu upaya mereka membantu dalam melacak kemana buku tersebut dipinjam, tanggal berapa dan nomor inventaris yang berapa. Bagi pustakawan, hal ini sangatlah penting.
4. Nama Pengarang
Nama pengarang juga masuk dalam format buku induk perpustakaan. Pentingnya menuliskan nama pengarang sebagai identitas buku. Karena mungkin saja topik bukunya sama dengan buku yang lain, namun dengan kehadiran siapa penulisnya, ini bisa menjadi spesifikasi sumber yang diinginkan.
Dengan kata lain, penulisan nama pengarang sebagai bentuk kelengkapan identitas buku.
5. Cetakan atau Edisi
Format buku induk perpustakaan selanjutnya adalah, perlunya menuliskan cetakan atau edisi buku itu akan keluar dan masuk. Penulisan edisi atau cetakan ini juga bisa membantu calon pembaca untuk mengetahui apakah buku tersebut versi terbaru atau terlawan.
6. Penerbit & Kota Terbit
Pentingnya juga untuk mencantumkan penerbit dan kota terbit. Ini adalah format buku induk perpustakaan yang wajib dicantumkan, sebagai kelengkapan data. Sehingga data buku benar-benar spesifik.
Baca Juga: Buku Induk Perpustakaan: Cara Membuat dan Contoh
7. Tahun Terbit
Bahkan tahun terbit juga perlu dicantumkan. Fungsi dituliskan tahun terbit memudahkan pembaca mengidentifikasi buku tersebut keluaran tahun berapa dan membantu pembaca yang melakukan penelitian bisa mengkategorisasikan buku tersebut masih bisa dijadikan sebagai sumber referensi atau tidak.
8. Jumlah Halaman dan Ukuran Buku
Tidak hanya masalah tahu terbit, tetapi juga maslah jumlah halaman dan ukuran buku perlu dicantumkan. Karena kehadiran jumlah halaman ini bisa dijadikan sebagai kelengkapan buku dan membantu memberi gambaran bagi calon pembaca.
9. Bibliiografi
Salah satu manfaat kenapa bibliografi juga harus dimasukan dalam buku induk perpsutakaan adalah, membantu untuk mengenali buku satu dengan buku yang lain. Penulisan bibliografi ini juga membantu meningkatkan kepercayaan pembaca terkait kredibilitas buku tersebut.
10. ISBN
Bagian terakhir yang tidak kalah penting, adalah memiliki ISBN. ISBN adalah kode unik yang tidak sekedar sebagai identitas buku. Tetapi juga sebagai legalitas buku. Dalam dunia administrasi, ISBN juga membantu petugas perpustakaan untuk mengklasifikasikan buku.
Kesimpulan
Dari beberapa poin format buku induk perpustakaan di atas, semoga memberikan gambaran. Semoga ulasan ini bermanfaat.