Literasi membaca menjadi unsur penting untuk meningkatkan kemampuan dan bakat seseorang. Mungkin kita adalah orang biasa-biasa saja, dengan memiliki literasi membaca yang baik, mampu mengubah seseorang yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa.
Pertanyaannya adalah, apa sih literasi membaca itu? Bagaimana cara meningkatkan kesadaran literasi membaca? Semua akan kita bahas di artikel ini, namun sebelumnya kita bahas dulu pengertian, tujuan dan indikator literasi membaca dulu ya.
Daftar Isi
Pengertian Literasi Membaca
Literasi membaca adalah melek aksara, yang identik dengan kegiatan membaca dan menulis. Literasi membaca itu sendiri diambil dari kata “literacy” yang bermakna tulisan. Literasi membaca sudah diajarkan sejak dini, bahkan sejak di bangku dasar (SD) sudah diajarkan membaca dan menulis.
Secara umum, literasi membaca adalah kemampuan seseorang dalam memahami bacaan maupun tulisan guna mendapatkan informasi dan mentransformasikan informasi. Dengan membaca, kita bisa mengetahui berbagai sudut pandang, dan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan, yang sangat berguna untuk masa depan kita.
Dengan kemampuan literasi membaca, kita pun dengan mudah bisa memahami dan mempertimbangkan makna-makna yang disampaikan lewat tulisan.
Tujuan Literasi Membaca
Lalu literasi membaca itu sendiri apakah memiliki peran tujuannya? Ya, tentu saja ada. Berikut adalah beberapa tujuan literasi membaca untuk siswa.
- Membantu dalam memahami siswa menemukan strategi yang cocok untuk memahami makna pada bacaan yang dibaca
- Bertujuan untuk mencapai siswa/seseorang untuk mencapai beberapa kepentingan,baik itu yang bersifat pribadi,pendidikan,pekerjaan, sosial ataupun untuk urusan perpolitikan.
- Membangun budi pekerti siswa agar tahu sopan santun, dan menjaga nilai-nilai norma yang ada
Dari beberapa tujuan di atas tentu hanya sebagian dari sekian banyak tujuan yang dapat kita rasakan. Secara umum, tujuan literasi membaca bertujuan untuk memberikan pemahaman dan memberikan informasi dari bacaan yang ditawarkan, sehingga memberikan pengaruh dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Pengertian dan Perbedaan Literasi Dan Numerasi
Indikator Literasi Membaca
Adapun indikator literasi membaca bagi siswa maupun mahasiswa, perlu memperhatikan beberapa poin seperti
1. Basis Kelas
Indikator literasi membaca di kelas perlu memperhatikan jumlah pelatihan fasilitator literasi membaca, apakah itu untuk guru, kepala sekolah maupun tenaga kependidikan. Literasi membaca yang diberikan kepada siswa juga perlu memperhatikan intensitas pemanfaatan dan penerapan literasi numerasi dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Basis Budaya sekolah
Indikator literasi membaca yang tidak kalah penting lain adalah budaya sekolah. Dimana budaya setiap sekolah pastinya memiliki aturan yang berbeda-beda. Ada Yang memberlakukan kebijakan sekolah mengenai literasi membaca, jumlah bahan bacaan, frekuensi peminjaman bahan pustaka di perpustakaan dan jumlah kegiatan sekolah yang berkaitan dengan literasi baca tulis.
3. Basis masyarakat
Adapun basis masyarakat,yaitu indikator literasi membaca yang melibatkan orangtua dan masyarakat dalam mengembangkan literasi di sekolah. Serta kemampuan pihak sekolah memberikan dan melayani sarana dan prasarana yang mendukung literasi membaca peserta didik.
Itulah ketiga indikator literasi membaca, yang mungkin kurang begitu menjadi perhatian. Padahal, indicator tersebut dapat sangat membantu dalam menciptakan ketertarikan siswa, anak, peserta didik pada literasi.
Selain literasi pada umumnya, ada juga indikator khusus untuk literasi digital. Berikut penjelasannya Indikator Literasi Digital dan Cara Meningkatkannya
Cara Meningkatkan Literasi Membaca
Meningkatkan literasi membaca memang penting. Cara meningkatkan literasi membaca tidak hanya berlaku untuk lembaga pendidikan, tetapi juga dapat dilakukan oleh orangtua. Berikut adalah cara meningkatkan literasi membaca yang bisa dicoba sendiri di rumah.
1. Mengajarkan Literasi Sejak Dini
Mengenalkan literasi membaca sejak masih anak-anak jauh lebih mudah, dibandingkan menyuruh anak yang sudah dewasa agar memiliki ketertarikan di literasi membaca. Ketika masih anak-anak, setidaknya anak lebih mudah diarahkan, mudah diatur. Karena anak seperti selembar kertas, yang bebas ingin kita tulis apa saja, sesuai keinginan orangtuanya.
2. Membangun Lingkungan Kondusif
Cara meningkatkan literasi membaca yang kedua adalah membangun lingkungan yang kondusif. Misalnya saat mengajarkan anak pada literasi, dalam satu rumah konsisten dan tidak merusak suasana.
Misal dilarang ada yang bermain hp ataupun televisi. Biarkan anak melakukan eksplorasi dan bebas belajar apa yang dia inginkan, selama masih di ruang lingkup literasi. Atau bisa juga membangun lingkungan yang kondusif dengan cara membuat ruang belajar lebih nyaman dan fasilitas lengkap.
3. Memanfaatkan Teknologi
Memang mengenalkan literasi membaca tidak melulu mengenal secara konvensional. Kita pun bisa mengenal anak secara digital, dengan memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran. Seperti yang kita tahu bahwa di internet ada banyak pembelajaran yang sangat direkomendasikan dan memudahkan dalam membangun cinta dan ketertarikan di dunia literasi membaca.
4. Diskusi
Jika bakat anak adalah interaksi, maka dapat meningkatkan literasi membaca dengan metode diskusi dan bisa juga melakukan refleksi diri loh. Setidaknya dengan berdiskusi dan refleksi akan memberikan kemudahan untuk anak memahami apa yang dibahas lebih mudah dan lebih menyenangkan.
Diskusi juga tidak hanya mengajarkan anak suka dengan literasi membaca, secara tidak langsung juga dapat dijadikan sebagai bonding, membangun kedekatan dan kelekatan dengan orangtua.
5. Umpan Balik
Disadari atau tidak, literasi membaca dapat dibangun dengan cara memberikan umpan balik dan dukungan secara konstruktif. Sehingga anak lebih berkembang dan lebih eksploratif. Hal ini perlu dilakukan agar anak juga memiliki interaksi dengan tenaga pendidik ataupun orangtua.
Dari kalimat cara di atas, ternyata mudah bukan? Kelihatan memang mudah. namun praktek di lapangan seringkali akan mendapati tantangan tersendiri.
Contoh Literasi Membaca
Berbicara tentang literasi membaca, memang ada banyak bentuknya. Keberagaman dan banyaknya bentuk literasi membaca, kita pun memiliki kebebasan untuk memilihnya. Berikut beberapa contoh kegiatan literasi membaca, ada literasi baca tulis, numerasi, sains, ditigal dan literasi finansial.
1. Contoh Literasi Baca Tulis
Kegiatan membaca buku, membaca berita, membaca ensiklopedia dan masih banyak lagi.
2. Contoh Literasi Numerasi
Aktivitas seseorang yang sedang membaca grafit, diagram atau bentuk aktivitas seseorang yang sedang menghitung angka.
3. Contoh Literasi Sains
Seseorang sedang memahami seorang penemu yang berhasil mewujudkan imajinasi menjadi penemuan yang spektakuler, dan sangat bermanfaat untuk masyarakat.
4. Contoh Literasi Digital
Kegiatan seseorang dalam memposting iklan di media sosial, agar mendapatkan view dan follower lebih banyak.
5. Contoh Literasi Finansial
Aktivitas seseorang mengumpulkan uang agar dapat membeli barang yang diimpikannya.
Dari contoh literasi membaca di atas, semoga cukup menjawab dan memberikan gambaran. Semoga sedikit ulasan tentang literasi membaca ini bermanfaat. Selamat mencoba. (Irukawa Elisa)