Cara menulis kutipan dalam kutipan yang benar sangat penting dikuasai. Apalagi jika anda sedang mengerjakan skripsi, menulis disertasi, atau sedang melakukan penelitian.
Berbicara tentang penulisan kutipan dalam karya ilmiah ada beberapa jenis kutipan yang juga anda wajib tahu. Buat anda yang penasaran apa saja sih jenis kutipan dan
Pengertian Kutipan dalam Kutipan
Secara umum, kutipan adalah pengulangan satu kalimat atau paragraf dari sebuah sumber asli. Sementara kutipan dalam kutipan adalah mengambil kalimat/paragraf yang sudah pernah dikutip oleh sumber lain.
Sebagai analogi sederhana dari maksud kutipan dalam kutipan adalah peneliti 1 mendeskripsikan tentang teori psikologi sosial. Kemudian definisi tersebut dikutip oleh peneliti 2.
Peneliti 2 inilah yang disebut sebagai mengutip langsung dari sumbernya. Kemudian ada peneliti 3 yang menggunakan KTI karya peneliti 2, dimana peneliti peneliti 3 menemukan kutipan di dalam kutipan peneliti 2 yang menguraikan tentang hasil ulasan dari sumber utama.
Jenis-Jenis Kutipan
Berbicara tentang kutipan dalam sebuah karya ilmiah, ada dua jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
1. Kutipan Langsung
Jadi yang dimaksud dengan kutipan langsung adalah kutipan yang digunakan oleh penulis untuk mengulang ide orang lain, tanpa mengubah apapun. Artinya, kalimat/paragraf yang dituliskan sama seperti aslinya. Sampai di sini, anda pasti bertanya “loh, emang boleh? Memang tidak terdeteksi plagiarisme?” jawabanya tidak, asalkan setelah kutipan langsung disertai sumber referensi yang anda gunakan.
Sementara untuk teknik penulisan sumber, bisa ditulis sesuai dengan style (gaya penulisan) masing-masing. Misalnya bisa menggunakan apa, harvard, dan lain sebagainya.
Teknis penulisan kutipan langsung ternyata ada dua jenis lain, yaitu kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang. Sesuai dengan namanya, perbedaannya di keduanya hanya masalah panjang pendeknya kutipan.
2. Kutipan Tidak Langsung
Selain kutipan langsung, ada juga yang disebut dengan kutipan tidak langsung. Dikatakan sebagai kutipan tidak langsung karena kutipan tersebut diambil dari ide/gagasan orang lain, namun secara penyajiannya menggunakan kalimat sendiri.
Meskipun dari susunan kalimat berbeda, esensi dan intinya harus sama dengan ide dari sumber. Kelebihan dari kutipan tidak langsung adalah, anda bisa lebih eksplore bahasa sendiri. Namun, satu sisi juga bisa menjadi kesulitan, terkhusus bagi yang tidak biasa menulis.
Cara Menulis Kutipan dalam Kutipan yang Benar
Setelah mengintip sekilas pengertian dan mengetahui dua jenis kutipan, maka ada satu cara penulisan kutipan yang benar. Dimana, teknik penulisan ini seringkali kurang diperhatikan. Padahal, di dunia penulisan karya ilmiah, penulisan kutipan di dalam kutipan memiliki aturan, berikut adalah tata cara penulisan yang benar.
Penulisan Kutipan dari Pengutip Kedua
Apabila anda menemukan sebuah kutipan dari pengutip kedua, maka cara penulisannya bisa ditulis dengan tiga cara. Untuk memudahkan pemahaman, misal Kemendikbudristek yang terdapat kutipan sebagai berikut.
Indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah Papua Nugini dengan 840 bahasa daerah. (Elisa, 2022)
Maka ketika ingin mengutip pernyataan tersebut, bisa seperti berikut.
1. Sumber ditempatkan di akhir kutipan
Indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah Papua Nugini dengan 840 bahasa daerah. (Elisa dalam Kemendikbudristek, 2021)
2. Sumber pertama ditempatkan di awal kutipan
Elisa mengatakan bahwa Indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah Papua Nugini dengan 840 bahasa daerah (Kemendikbudristek, 2021)
3. Sumber pertama ditempatkan di awal kutipan
(Kemendikbudristek dalam Elisa, 2021) mengatakan bahwa Indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah Papua Nugini dengan 840 bahasa daerah
Lalu untuk penulisan daftar pustaka, milik siapa yang dicantumkan? Sebuah pertanyaan yang paling sering ditanyakan. Jadi, daftar pustaka yang dituliskan di bagian akhir adalah karya kemendikbudristek, dan tidak perlu mencantumkan elisa di dalam daftar pustaka.
Baca Juga: Cara Menulis Langsung Kutipan dari Buku
Penulisan Kutipan dari Pengutip Ketika
Sementara cara menuliskan kutipan dalam kutipan dari pengutipan ketiga bisa dilihat seperti contoh di bawah.
Indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah papua nugini dengan 840 bahasa daerah. (Elisa Dalam Kemendikbudristek, 2021)
Maka penulisan kutipan dari pengutip ketiga dapat ditulis sebagai berikut.
1. Pembuat kutipan disebut di awal
Elisa mengatakan bahwa indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah papua nugini dengan 840 bahasa daerah.(Kemendikbudristek, Dalam Iruekkawa 2020)
2. Pembuat kutipan disebut di tengah
Dalam penelitian yang dilakukan elisa, dijelaskan bahwa indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah papua nugini dengan 840 bahasa daerah. (Kemendikbudristek, dalam Iruekkawa 2020)
Dari kedua contoh penulisan kutipan dalam kutipan di atas, maka sumber referensi yang dituliskan di dalam daftar pustaka adalah karya Iruekkawa yang diterbitkan tahun 2020.
Kesimpulan
Ternyata cara menuliskan kutipan dalam kutipan yang benar sebenarnya mudah. Dari penjelas ini, diharapkan anda sudah lebih paham dan bisa mempraktekan sendiri di karya tulis.
Semoga sedikit uraian ini cukup membantu. Semoga yang sedang menyelesaikan tugas skripsi/penelitian atau tugas dari kuliah segera terselesaikan dan mendapatkan nilai yang memuaskan. (Iruekkawa Elisa)