7 Program Literasi Sekolah, Wajib Dicoba!

program literasi sekolah

Program literasi merupakan salah satu program yang kini seharusnya terus digaungkan karena manfaatnya yang cukup penting. Program literasi ini merupakan gerakan literasi yang bisa dilakukan di sekolah, komunitas, dan lingkungan sekitar demi mendukung peningkatan minat baca masyarakat dan juga mengasah keterampilan menulis.

Salah satu penerapan program literasi yang sering ditemui adalah Program Literasi Sekolah. Program Literasi Sekolah (PLS) ini merupakan program yang dilangsungkan untuk mendukung peningkatan minat baca dan juga mengasah keterampilan dalam menulis di lingkungan sekolah.

Melalui program ini, harapannya adalah keterampilan literasi siswa di sekolah dapat meningkat, sehingga siswa memiliki minat baca yang tinggi dan juga keterampilan menulis yang lebih baik. Tetapi, apa saja ya program yang dijalankan di dalam Program Literasi Sekolah? Berikut penjelasan lengkapnya.

Program Literasi Sekolah

Program Literasi Sekolah (PLS) atau yang juga disebut dengan istilah Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah gerakan yang memiliki upaya untuk ,menumbuhkan budi pekerti siswa. Tujuan dilakukannya program ini adalah agar siswa memiliki budaya membaca dan juga menulis yang baik, sehingga terciptalah pembelajaran sepanjang hayat.

Program Literasi Sekolah ini juga didefinisikan sebagai suatu gerakan yang memiliki tujuan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat untuk belajar, baik membaca dan juga menulis agar warganya, dalam hal ini siswa, guru, dan civitas di sekolah selalu literasi sepanjang hidup dengan cara melibatkan peran publik.

Apa Kendala Anda dalam Pengadaan Buku?

Pada dasarnya, istilah literasi sebenarnya memiliki makna yang lebih luas lagi, bahkan lebih luas dari hanya membaca saja, melainkan juga menulis. Oleh sebab itu, harapan dari diselenggarakannya program ini adalah agar siswa dan seluruh warga di sekolah memiliki kemauan baca yang tinggi dan juga memiliki kemampuan untuk menulis yang baik.

Kemampuan membaca dan menulis ini merupakan kemampuan yang saling berhubungan satu sama lain dan kemudian, dua kemampuan ini biasanya juga identik dengan proses belajar dan mengajar. Karena saat seseorang mulai terbiasa atau akrab dengan dunia literasi sejak dini, maka kebiasaan tersebut otomatis akan melekat hingga akhir hayatnya.

Manfaat dari program literasi juga cukup banyak. Salah satunya adalah mampu mengoptimalkan prestasi akademik siswa yang mana harus dipupuk sejak dini. Hal ini berhubungan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa siswa yang rajin membaca akan memiliki tingkat konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak rajin membaca.

Dari pengertian di atas, tentu Program Literasi Sekolah ini berjalan berdasarkan berbagai program yang berlangsung. Di bawah ini ada beberapa contoh program literasi yang bisa dilakukan di lingkungan sekolah.

Daftar Pengadaan

1. Pojok Literasi

Pojok literasi atau yang juga sering disebut sudut literasi merupakan suatu Program Literasi Sekolah yang mana dalam program ini sengaja membuat sebuah ruangan yang biasanya terletak di bagian sudut atau pojok ruangan dengan mengisi buku dan perlengkapan untuk membaca dan menulis.

Bisa juga tersedia meja, kursi, karpet, dan lain sebagainya dengan tujuan menarik perhatian siswa agar mau berkunjung dan juga membaca di pojok literasi tersebut saat waktu luang sekolah. Pojok literasi ini bisa berada di dalam kelas, di aula, di ruangan lain, bahkan di kantin, yang mana biasanya akan dihias sedemikian rupa.

2. Membaca Buku 15 Menit Sebelum Belajar

Program kedua yang juga biasa dijalankan adalah membiasakan siswa untuk membaca buku 15 menit sebelum belajar atau di pagi hari. Program ini sengaja dibuat agar siswa sudah memiliki pemahaman atau sudah membaca materi pembelajaran terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran.

Tujuannya agar siswa sudah memiliki pemahaman sehingga cepat dan tanggap di dalam proses belajar mengajar, mengingat padatnya waktu pembelajaran yang terkadang dirasa kurang dalam pemenuhannya, sehingga jika tidak dilaksanakan program tersebut, maka siswa akan kehilangan waktu untuk mempelajari pembelajaran.

Akan tetapi, program membaca buku 15 menit sebelum belajar ini tidak hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan pelajaran saja, tetapi juga membiasakan siswa untuk mandiri dalam belajar dan juga mampu mencukupi kebutuhan membacanya tanpa harus mendapat penjelasan atau pengajaran dari guru.

3. Mading

Program yang sudah sangat terkenal dan bahkan diminati banyak siswa sejak dahulu adalah mading atau majalah dinding. Hingga saat ini, program majalah dinding atau mading ini selalu populer dan seolah tak lekang dimakan zaman karena caranya yang memang menarik dan membuat siswa termotivasi.

Program ini merupakan program di mana sekumpulan siswa yang tergabung di dalam komunitas atau kelompok secara aktif mempublikasikan mading di beberapa titik ruangan di sekolah yang mana mading yang dibuat sudah dirancang dan ditata sedemikian rupa agar dapat menyajikan informasi yang menarik perhatian pembaca atau siswa yang lewat.

Daftar Pengadaan

Di dalamnya terdapat konten beragam, mulai dari info kegiatan sekolah, hasil tulisan cerpen, puisi, kerajinan tangan, dan lain sebagainya dari para siswa yang dikumpulkan dan telah dipilih yang terbaik. Mading ini biasanya terbit secara berkala. Baik itu setiap minggu atau dua minggu sekali.

4. Duta Literasi Sekolah

Duta literasi sekolah merupakan program yang digelar sekolah dengan cara memilih perwakilan siswa yang sudah diseleksi. Tujuan dari program ini adalah untuk mengetahui siapa saja yang memiliki minat baca tinggi dan paling produktif dalam menulis. Tentu ada berbagai pertimbangan dalam pemilihan duta literasi ini, namun biasanya siapa yang terpilih adalah yang terbaik dalam kualifikasinya.

Pemilihan ini bertujuan untuk mendorong siswa lain ikut meniru kebiasaan literasi dari sang duta, yakni membaca buku, berkunjung ke perpustakaan, menulis, dan lain sebagainya.

5. Lomba Menulis

Salah satu program yang juga sering dilakukan adalah berbagai ajang lomba yang berhubungan dengan literasi, salah satunya lomba menulis. Lomba menulis ini bisa berupa menulis esai, cerpen, puisi, dan lain sebagainya yang mana akan dipilih siapa pemenangnya agar memotivasi siswa lainnya agar dapat mengasah keterampilan literasi.

Dengan perlombaan tersebut, maka siswa akan berlomba-lomba mengasah kemampuan literasinya yang baik untuk masa depannya.

6. Kunjungan Rutin ke Perpustakaan

Program Literasi Sekolah juga mengajak siswa untuk melakukan kunjungan rutin ke perpustakaan. Tujuannya adalah agar siswa mau berkunjung ke perpustakaan secara rutin untuk membaca buku dan menghabiskan waktu istirahat atau waktu luangnya di perpustakaan sehingga kebiasaan membaca akan terpupuk sejak dini.

Tak hanya membaca, kegiatan yang bisa dilakukan di perpustakaan juga beragam. Mulai dari mengerjakan tugas, belajar kelompok, dan lain sebagainya.

7. Resume Bacaan di Koran

Program terakhir yang bisa dilakukan di dalam sekolah dalam program PLS adalah melakukan resume bacaan di koran. Melakukan resume ini tentu memiliki tujuan tersendiri. Biasanya, tujuan dari berlangsungnya program ini adalah agar siswa memiliki kemampuan melakukan resume dari koran.

Yang mana untuk membuat resume, tentu siswa dituntut membaca dengan tepat dan dapat memahami makna, kekurangan, dan juga kelebihan mengenai berbagai hal yang ada di dalam koran, sehingga kemampuan literasinya semakin baik dari hari ke hari. (Cynthia Paramitha).

Baca juga: 4 Perbedaan Perpustakaan dan Museum

Foto Profil
Yusuf Abdhul Azis

Ingin Pengadaan Bahan Pustaka untuk Perpustakaan?

Mari pengadaan Buku dengan Penerbit Deepublish dan akan ada Promo khusus untuk Anda yang pengadaan hari ini.
Pengadaan Bahan Pustaka
Bagikan Artikel Ini
Yusuf Abdhul Azis
Yusuf Abdhul Azis
Artikel Terbaru

INGIN PENGADAAN BUKU UNTUK PERPUSTAKAAN DAN INSTANSI ANDA?

Mari pengadaan Buku dengan Penerbit Deepublish dan akan ada Promo khusus untuk Anda yang pengadaan hari ini.