Perbedaan arsiparis dan pustakawan wajib Anda ketahui tertuma bagi yang ingin bekerja di dunia perpustakaan maupun kearsipan. Berbicara tentang ilmu arsip, maka ilmu kearsipan dan ilmu perpustakaan termasuk dalam ilmu terapan.
Pendekatan ilmu kearsipan dan ilmu perpustakaan adalah menggunakan pendekatan multi bidang yang meliputi beberapa aspek seperti pengetahuan administrasi, psikologi, organisasi & manajemen hingga ilmu filsafat epistemologi.
Perbedaan arsiparis dan pustakawan pun sebenarnya tidak begitu jauh, namun sebelum mengenal lebih jauh, kita perlu berkenalan secara ringkas.
Pengertian Arsiparis
Arsiparis adalah seseorang yang memiliki kompetensi dibidang kearsipan suatu organisasi. Dimana seseorang memperoleh kompetensi secara formal melalui pendidikan seperti Sarjana atau bisa juga dengan cara mengikuti pelatihan kearsipan.
Seseorang yang memiliki kompetensi di dunia pengarsipan sudah seharusnya memiliki bekal dan tanggungjawab ketika terjun langsung di sana. Hal ini sudah tercantum dalam Undang-undang nomor 43 tahun 2009 tentang arsiparis.
Pengertian Pustakawan
Lalu apa itu pustakawan? pustakawan adalah seseorang yang bertugas untuk memberikan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan. Tugasnya adalah melayani masyarakat sesuai dengan lembaga yang menaunginya. Dimana seorang pustakawan juga seorang yang ahli dibidang perpustakaan.
Secara singkat, seorang arsiparis bertugas untuk menyimpan dan mencatat dokumen penting. Sebenarnya tugas arsiparis tidak hanya di perpustakaan saja, tetapi juga dapat di instansi lain seperti perkantoran, rumah sakit, lembaga pendidikan dan masih banyak lagi. Karena setiap lembaga pasti juga ada proses pengarsipan.
Baca Juga: Arsiparis: Tugas, Fungsi dan Kriteria yang Harus Dimiliki
Perbedaan Arsiparis dan Pustakawan
Setelah mengetahui pengertian arsiparis dan pustakawan, maka akan dibahas secara lengkap perbedaan arsiparis dan pustakawan:
1. Model Pekerjaannya
Perbedaan arsiparis dan pustakawan ditinjau dari model pekerjaannya dapat dilihat dari caranya. Arsiparis bekerja dengan melakukan pencatatan dan mengarsipkan dokumen sejarah. Seringkali mereka juga menjalankan jobdesknya dengan membuat tim kecil atau peneliti khusus.
Sementara pustakawan model pekerjaannya bisa dilakukan dengan berbagai macam media. Jadi lebih beragam yang dilakukan, biasanya tergantung dari lingkungan profesional, klien dan perusahaan/lembaga yang menaunginya.
2. Pembagian Tanggungjawab
Tanggungjawab seorang arsiparis lebih menekankan pada pengelolaan, kontrol catatan dan dokumen yang dimiliki. Dimana seorang arsiparis harus benar-benar tahu banyak tentang apa yang sedang dikelolanya. Bahkan tidak sekedar dituntut mengetahui apa yang sedang dikelola, tetapi arsiparis juga perlu tahu tentang prinsip, teknik kearsipan dan prakteknya juga.
Sementara tugas seorang pustakawan adalah mengatur dan mengelola koleksi perpustakaan. Sehingga seorang pustakawan perlu menguasai koleksi yang dimiliki ada apa saja. Hal ini penting, karena dapat membantu pengunjung yang bertanya akan koleksi yang ada di sana, sehingga pustakawan bisa menjawab pertanyaan pengunjung dengan tepat dan benar.
3. Peran Dalam Akses Informasi
Ditinjau dari perannya, maka pustakawan dapat dianalogikan mesin pencari Google. Jadi ketika ada pengunjung yang tidak tahu kemana bacaan disimpan, maka pengunjung tinggal tanya ke pustakawan. Karena pustakawan sebagai sumber informasi, dan menguasai segala halnya, maka akan lebih cepat menemukan apa yang dicari oleh pengunjung.
Dengan kata lain, seorang pustakawan memiliki keterampilan mengevaluasi kualitas sumber informasi, karena kemampuan penguasaan terhadap seluruh isi kearsipan.
Semengara arsiparis berperan untuk mengelola catatan dan dokumen. Secara teknis digital juga wajib dikuasai oleh arsiparis, karena peranannya dalam menyimpan dan mengelola informasi. Agar koleksi atau arsip yang terdokumentasi tetap terjaga, bersih, rapi dan tidak mudah rusak.
Baca Juga: 10 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari Pustakawan
4. Jenis Media
Adapun perbedaan arsiparis dan pustakawan dilihat dari jenis media yang dikerjakan. Jadi arsiparis lebih menangani pada catatan permanen atau dokumen sejarah baik yang berbentuk foto, cetakan atau peta. Jadi fokus pada dokumen-dokumen penting dan langka.
Sementara pustakawan lebih fokus mengurus literasi yang sifatnya umum. Seperti mengurus media, buku ataupun sumber literasi yang sifatnya umum dan bisa diakses oleh banyak orang.
5. Interaksi
Dilihat dari bentuk interaksinya, maka interaksi arsiparis lebih banyak menghabiskan waktunya dibalik layar dan jarang berinteraksi dengan orang lain. Karena waktu kerjanya dihabiskan untuk memelihara catatan dan memproses dokumen.
Sementara pustakawan lebih banyak berinteraksi dengan orang lain/pengunjung perpustakaan. Jika itu konteksnya dalam sebuah instansi/lembaga maka lebih berinteraksi dengan klien.
Contoh pustakawan di perpustakaan, maka seorang pustakawan akan lebih sering berinteraksi dengan pengunjung yang bertanya tentang koleksi yang ada di sana.
Sedangkan seorang arsiparis nyaris tidak pernah berinteraksi dengan pengunjung. Karena memang dokumen yang diurus seorang arsiparis adalah dokumen atau arsip penting dan tidak semua orang bisa mengaksesnya.
Kesimpulan
Itulah artikel dari pengadaan.penerbitdeepublish.com tentang beberapa perbedaan arsiparis dan pustakawan. Semoga sedikit pembahasan ini cukup memberikan gambaran dan manfaat buat Anda. (Iruekkawa Elisa)
