Temu kembali informasi perpustakaan menjadi sarana cepat dan sederhana untuk menemukan file dan data-data yang tersimpan di database. Proses kerjanya pun cepat. Sehingga sangat membantu pengunjung perpustakaan dan petugas perpustakaan untuk menemukan koleksi buku-buku yang ada di perpustakaan.
Daftar Isi
Apa Itu Sistem Temu Kembali Informasi
Apa Itu Sistem Temu Kembali Informasi? Ada juga yang menyebutnya dengan istilah information retrieval system. Bisa dibilang istilah ini melibatkan kecanggihan teknologi.
Cara kerjanya pun super cepat. Tinggal kita panggil atau ketik apa yang kita inginkan, dengan sekian menit bahkan detik, data yang dibutuhkan akan segera muncul.
Sistem temu kembali informasi adalah search engine atau mesin pencari yang dapat terhubung dengan internet. Dimana kamu bisa mencari informasi apapun dengan cepat melalui search engine ini.
Sistem search engine bekerja secara efektif atau tidak dilihat dari rasio jumlah dokumen yang relevan yang ditemukan oleh search engine (precision) dan recall.
Ada juga yang mengartikan Sistem Temu Kembali Informasi (IRS) sebagai media layanan bagi guna memperoleh sumber informasi yang sudah disediakan oleh pengguna. Sistem temu kembali informasi sebagai wadah yang menerima pasukan informasi sebagai jawaban atas permintaan bagi pembina.
Manfaat Sistem Temu Kembali Informasi
Lantas apa sih manfaat dari temu kembali informasi? Tentu saja ada banyak sekali manfaat yang akan kamu rasakan. Diantaranya sebagai berikut.
1. Menemukan Dokumen
Salah satu manfaat yang paling menonjol dirasakan adalah, kamu akan menemukan dokumen yang dicari secara cepat, dan efektif. Setidaknya kamu tidak perlu mencari berjam-jam. Kamu cukup menuliskan kata kunci, kamu akan menemukan data yang relevan dan sesuai yang kamu cari.
2. Menganalisis Sumber Informasi dan Pertanyaan
Adapun manfaat lain, Jadi sistem temu balik informasi memiliki peran untuk menganalisis sumber informasi. Termasuk juga dapat menganalisis pertanyaan yang kamu tanyakan. Sehingga apa yang kamu butuhkan, akan muncul data-data yang masih memiliki relevansi.
3. Menemukan Pencarian Data Yang Telah tersimpan di Basis Data
Sudah sewajarnya jika sistem temu kembali menjadi solusi atas segala permasalahan yang dihadapi manusia. Jadi big data yang tersimpan, mungkin saja ada yang tidak pernah dipanggil (dicari). Nah, dengan proses pencarian yang kamu lakukan, maka data-data tersebut masih bisa bangun dan keluar, agar bisa kita nikmati.
4. Mengetahui Informasi yang Dibutuhkan
Disadari atau tidak, temu kembali informasi juga dapat dijadikan sebagai ajang untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan. Jadi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, jika jumlahnya banyak bersamaan, maka informasi tersebut bisa dijadikan untuk mengetahui trend-trend yang sedang terjadi saat ini.
5. Mengetahui Cakupan Informasi
Tidak berhenti sampai disitu saja. Ternyata temu kembali informasi juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengetahui cakupan informasi. Setidaknya dengan search engine ini kita pun akan mengetahui informasi apa yang saat ini banyak dicari.
Proses Temu Kembali Informasi Perpustakaan
Sistem temu informasi tidak hanya diterapkan dalam dunia digital saja. Tetapi dalam dunia perpustakaan juga banyak diterapkan. Apalagi jika perpustakaan tersebut skala besar. Maka sudah pasti mereka pun akan menerapkan temu kembali informasi perpustakaan untuk mempercepat proses kerja.
Mungkin ada diantara kamu yang menanyakan proses temu kembali informasi perpustakaan itu seperti apa? Pada prinsipnya sama dengan database digital. Sementara untuk temu kembali informasi perpustakaan pun demikian.
Jadi perpustakaan perlu memasukan data-data atau file dalam bentuk digital ke dalam database. Setelah dimasukan, barulah bisa dilakukan pemanggilan data. Adapun cara sederhana proses pembuatan sistem temu informasi, sebagai berikut.
1. Input Data
Seperti disinggung sebelumnya, tahap pertama perlu mengumpulkan data dan memasukan data ke database. Data-data yang hendak dimasukan inilah yang disebut dengan koleksi dokumen atau corpus. Proses pemasukan data bisa dibilang dibutuhkan kesabaran. Karena yang dimasukan tidak hanya satu atau dua dokumen saja. Bahkan bisa ratusan.
2. Menghapus Markup Dalam Dokumen
Adapun tahap yang tidak kalah penting. Secara tidak langsung, kamu pun juga perlu melakukan penghapusan format dan markup dalam dokumen. Kamu bisa menghapus bagian-bagian yang tidak diperlukan. Terutama pada bentuk dokumen yang memiliki banyak tag ataupun format dokumen HTML.
3. Tokenization
Mungkin ada diantara kamu yang asing dengan istilah tokenization? Tokenization lebih familiar kita sebut pemisahan rangkaian kata. Cara kerjanya pun sebenarnya mudah kok. Kamu cukup menghilangkan seluruh kata dalam kalimat ataupun paragraf menjadi potongan kata tunggal. Tidak berhenti sampai disitu saja, kamu juga bisa menghilangkan yang ada pada paragraf atau kalimat, seperti tanda baca menjadi bentuk lowercase atau bentuk huruf kecil.
4. Menghilangkan Stop-Words
Ada yang menarik dari sistem temu kembali informasi. Ada istilah stop-words sebagai term yang sebenarnya tidak memiliki kaitannya dengan database. Adapun yang termasuk stopwords, yaitu kata penghubung, kata depan dll. Karna stop words ini tidak ada relevansinya sama sekali, maka perlu dihapus.
5. Pengindeksan
Salah satu syarat agar file yang kita cari bisa muncul adalah dengan melakukan pengindeksan. Pengindeksan sebagai upaya untuk membangun basis data dari koleksi yang ada di database.
6. Pembobotan terhadap Term
Proses yang selanjutnya, perlunya pemberian bobot pada term yang telah dipilih. Pemberian pembobotan ini sebagai bentuk metode dari BIM sistem Temu Kembali Informasi.
Artikel Terkait Temu Kembali Informasi
- Bibliografi: Pengertian dan Manfaat Bagi Perpustakaan
- Contoh Buku Administrasi Perpustakaan
- Evaluasi Koleksi Bahan Pustaka Perpustakaan
Itulah proses temu kembali informasi. Ketika semua proses di atas sudah dilalui. Tahap terakhir adalah merangkai informasi terhadap dokumen dengan cara perangkingan. Dimana perangkingan yang dicari sifatnya subjektif karena dipengaruhi oleh banyak faktor seperti waktu, topik, tujuan pengguna dan sumber informasi. (Irukawa elisa)