6 Syarat Perpustakaan Yang Baik – Sedang mencari syarat perpustakaan yang baik untuk calon perpustakaan kamu? Atau mungkin calon pustakawan yang sedang mempersiapkan diri melamar kerja di perpustakaan? Jadi pada kesempatan kali ini akan mengulas seputar dunia perpustakaan yang ideal. Penasaran bukan? Langsung saja, simak ulasan berikut.
Daftar Isi
Syarat Perpustakaan Yang Baik
1. Memiliki Struktur Kelembagan Jelas
Syarat perpustakaan yang baik dan ideal tentu saja harus memiliki structural kelembagan yang jelas. Setidaknya struktur kelembagaan inilah bentuk pertanggungjawaban atas segala sesuatunya. Salah satu bentuk pentingnya struktur kelembagaan, ternyata diatur dalam Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 yang membahas tentang Perpustakaan hanya mengatur kelembagaan perpustakaan secara normatif.
Kita tahu bahwa dunia buku dekat dengan dunia pendidikan. Dimana dunia pendidikan itu sendiri sangat erat dengan aspek kelembagaan dan struktural. Coba bayangkan jika perpustakaan tersebut tidak memiliki struktur kelembagaan, itu sama saja perpustakaan pribadi, tidak memiliki kekuatan hukum jika dipaksa ingin menjadi perpustakaan umum.
Jadi di dunia perpustakaan yang sebenarnya harus memenuhi aspek kelembagaan yang kuat. Berdasarkan peraturan Pemerintah secara tegas menentukan status eselon di masing-masing perpustakaan.
- Perpustakaan umum provinsi : Berbentuk badan eselon II A
- Perpustakaan umum kabupaten/kota : Berbentuk kantor (eselon IIIA)
- Perpustakaan umum kecamatan : Berbentuk UPTD (Eselon IVA)
- Perpustakaan desa dan Sekolah : eselon IV B.
Dari beberapa kategorisasi di atas bukan bermaksud untuk menspesialkan. Melainkan sebagai upaya agar perpustakaan lebih diperhatikan oleh pihak pemerintah dalam hal perolehan bantuan anggaran untuk perpustakaan.
2. Memiliki Desain Menarik
Syarat perpustakaan yang baik kedua adalah memiliki desain yang menarik, termasuk desain ruang. Tidak dapat dipungkiri bahwa lokasi yang menarik mampu mempengaruhi tingkat kenyamanan pengunjung untuk datang. Bangunan yang menarik pula, mampu menarik perhatian masyarakat yang acuh terhadap perpustakaan, menjadi lebih peduli lagi. Setidaknya itulah yang saya sendiri rasakan.
Sebenarnya tidak hanya desain menarik dari luarnya saja. memperbaiki desain bagian dalam pun menjadi pusat perhatian. Barangkali selama ini banyak yang beranggapan bahwa desain ruangan itu selalu mahal, sebenarnya tidak juga kok. Tergantung dari kreativitas masing-masing. Perlu pula di bagian dalam perpustakaan terdapat ruang untuk bersantai, ruang diskusi, ruang membaca dan ruang untuk mendengar music.
3. Koleksi Lengkap
Syarat perpustakaan yang baik yang tidak kalah penting bagi pemustaka adalah koleksi buku yang lengkap. Pemustaka akan cenderung mengunjungi perpustakaan yang memiliki koleksi buku yang lengkap daripada perpustakaan yang hanya memiliki koleksi buku-buku terbatas saja.
Tidak heran jika perpustakaan daerah atau perpustakaan kota terbesar di kota kamu selalu ramai dikunjungi. Alasan sebenarnya tidak semata-mata karena lokasinya strategi dan ditengah kota, tetapi faktor kelengkapan buku juga berpengaruh. Setidaknya itu pula yang saya rasakan, rela ke kota datang ke perpustakaan daerah karena di sana koleksinya paling lengkap.
Syarat perpustakaan yang baik dengan melengkapi koleksi juga salah satu upaya sikap permisif dan terbuka terhadap segala kemungkinan kesenangan pemustaka. Bagaimanapun juga, perpustakan bukan diperuntukan oleh orang yang suka baca novel saja, atau pembaca yang suka membaca buku motivasi saja.
Tetapi diperuntukan oleh semua orang yang memiliki kesenangan. Termasuk bagi mereka yang suka nonton, mendengar music dan membaca buku-buku yang lebih bervariasi.
Baca Juga: Tata Kelola Perpustakaan: Pengertian dan Kegiatan
4. Memperhatikan Kualitas dan Kuantitas Pustakawan
Memperhatikan kualitas dan kuantitas pustakawan juga menjadi indikator bahwa perpustakaan tersebut sudah memenuhi syarat perpustakaan yang baik. Dikatakan pustakawan berkualitas adalah pustakawan yang memiliki jiwa sebagai agen informasi, pendidik sekaligus sebagai ilmuwan. Ciri orang ilmuwan adalah mereka yang mampu memberdayakan informasi, jadi bukan sekedar melayani saja.
Sudah menjadi rahasia umum jika jumlah pustakawan di Indonesia masih terbilang sedikit. Alasan inilah yang menjadikan tantangan agar bisa memberdayakan dan meningkatkan kualitas pustakawan yang jumlahnya tidak sebanyak buruh pabrik.
Ya, terlepas dari semua itu tentu saja ada alasan kenapa profesi pustakawan kurang dilirik. Dan ini pulalah yang juga menjadi evaluasi pihak pemerintah, mungkin kurang diberikan iming-iming menjanjikan, atau mungkin memang mereka kurang diperhatikan, hanya mereka yang memang terjun di dunia perpustakaan yang bisa menjawab.
Baca juga: Apa Pentingnya Pengadaan Buku Perpustakaan?
5. Pelayanan Berkualitas dan Update
Syarat perpustakaan yang baik tentu saja harus berkualitas. Dikatakan berkualitas apabila layanan tersebut memenuhi beberapa poin berikut.
- Caring, dari segi pelayanan, perpustakaan harus caring atau peduli terhadap pengunjung.
- Observant, pegawai perpustakaan pun juga dituntut memiliki jiwa besar, karena mereka tidak sekedar menata buku di rak, tetapi juga harus bisa observant atau memperhatikan setiap pengunjung yang datang.
- Mindfull, tidak dapat dipungkiri dalam segala hal dibutuhkan yang namanya kehati-hatian. Begitu juga dalam pelayanan terhadap pengunjung perpustakaan, harus hati-hati dan cermat agar tidak melakukan kesalahan.
- Friendly, pengunjung akan merasa lebih nyaman dan senang ketika mereka disambut dengan ramah.
- Obliging, banyak karakter pengunjung perpustakaan. Mulai dari anak-anak, orang dewasa, mahasiswa, orang umum, dan orang tua. Seorang pustakawan harus memiliki jiwa obliging dan selalu siap untuk membantu. Jika ada pengunjung yang bertanya dan minta petunjuk, maka harus siap membantu.
- Responsible, tanggung jawab menjadi kunci penting dalam memaksimalkan pelayanan yang berkualitas di perpustakaan.
- Tactful, terakhir adalah memiliki sikap bijaksana agar pengunjung yang datang merasa nyaman.
Perpustakaan yang baik, sebaiknya terdaftar di Nomor Pokok Perpustakaan Perpunas. Gimana caranya? Lihat panduan membuat NPP Perpustakaan.
6. Meningkatkan Ragam Layanan Perpustakaan
Syarat perpustakaan yang baik terakhir adalah meningkatkan ragam layanan perpustakaan. Sebenarnya bentuk ragam layanan perpustakaan di sini sifatnya fleksibel, tergantung kreativitas dan inovasi dari pihak perpustakaan. Misalnya ada klub pembaca, klub penulis, membuka layanan hotspot, membentuk klub blogger, membuka layanan perpustakaan online, atau membuat layanan kecakapan life skill.
Jika ada sumber daya manusianya, bisa juga membuat layanan galeri seni budaya. Pasti akan terasa lebih seru dan menarik. Jarang loh perpustakaan yang memiliki galeri seni budaya seperti ini. mengingat budaya di Indonesia ini kan beragam dan banyak sekali. Saya rasa jika setiap perpustakaan ada layanan ini, akan lebih seru.
Nah, bentuk layanan garli seni budaya ini pun ada banyak ragam sebenarnya. Mulai dari music, teater, seni tari, story telling dan masih banyak lagi. Prinsipnya di ragam layanan perpustakaan ini tergantung dari pihak perpustakaan.
Misalnya Perpustakaan Daerah Grhatama, di Yogyakarta, di sana ada layanan antar jemput buku yang dipinjam ke peminjam secara gratis loh. Tentu saja ini hanya berlaku bagi peserta yang sudah tergabung dalam pemustaka istimewa. Nah, buat kamu yang ada di Yogyakarta dan tertarik, juga bisa menjadi anggota pemustaka istimewa agar bisa mendapatkan akses gratis antar jemput buku yang akan dipinjam.
Nah, itulah beberapa syarat perpustakaan yang baik yang bisa kamu catat. Semoga sedikit pembahasan di atas memberikan wawasan, memberikan pengalaman dan memberikan ilmu baru di dunia literasi dan perbukuan.
Kontributor : Irukawa Elisa