Setiap perpustakaan pasti memiliki manajemen untuk label buku perpustakaanya. Nah, bagaimana cara pustakawan membuat label buku ini supaya bisa rapi dan terkategorisasi dengan baik? Simak penjelasan berikut.
Untuk dapat memudahkan menata atau mencari buku di perpustakaan, tentu ada hal yang harus dilakukan oleh pengelola perpustakaan atau pustakawan. Mulai dari mengelompokkan buku-buku berdasarkan jenisnya, hingga memberi tanda agar buku tersebut ditata atau ditemukan sesuai dengan urutannya.
Untuk memberi tanda, jika Anda berkunjung ke perpustakaan tentulah melihat buku-buku diberi label. Pemberian label pada buku ini akan sangat memudahkan para pengunjung perpustakaan untuk menemukan buku yang dimaksud. Bahkan bagi pengelola perpustakaan atau pustakawan juga akan mudah menemukan buku tersebut.
Akan tetapi, sebenarnya apa itu label buku perpustakaan dan apa fungsinya? Di bawah ini akan dijelaskan dengan mendetail mengenai apa itu label buku perpustakaan.
Apa Itu Label Buku Perpustakaan?
Label buku perpustakaan merupakan suatu penanda yang mana di dalamnya tertulis atau diisikan kode buku yang akan ditempelkan pada punggung buku. Label buku perpustakaan biasanya berbentuk kertas yang ditempelkan pada bagian belakang tengah buku. Label tersebut dibuat dengan tujuan untuk mengelompokkan buku berdasarkan rak, nomor buku, urutan buku, dan juga pengarang.
Fungsi dari label buku perpustakaan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai subjek nomor klasifikasi buku, nama pengarang, dan judul buku yang diperlukan. Sehingga dengan adanya label buku perpustakaan, akan lebih mudah menemukan dan mengklasifikasikan buku.
Label buku biasanya ditempelkan di bawah punggung buku dan letaknya sekitar 3 cm dari ujung bagian bawah buku dengan ukuran 3 x 4 cm. Biasanya, yang tercantum pada label buku perpustakaan antara lain adalah nama pengarang buku, nomor klasifikasi, dan satu huruf yang merupakan judul buku itu sendiri.
Format Label Perpustakaan
Format label pada buku perpustakaan biasanya ditulis seperti contoh di bawah:
812
CHA
Y
Yang mana dalam format tersebut dideskripsikan yakni sebagai berikut:
812: adalah nomor klasifikasi buku
Cha: adalah nama pengarang yang diambil dari 3 huruf pertama nama pengarang dan ditulis dengan huruf kapital
y: merupakan judul buku yang ditulis di label buku perpustakaan yang ditulis menggunakan huruf kecil
Cara Membuat Label Perpustakaan
Untuk dapat membuat format pada label buku perpustakaan, maka Anda harus mengetahui bagaimana cara membuat label buku perpustakaan. Di bawah ini merupakan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membuat label buku perpustakaan.
1. Menyiapkan Peralatan yang Diperlukan
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk membuat label buku perpustakaan adalah menyiapkan peralatan yang diperlukan, misalnya kertas label, alat tulis, lem, dan gunting. Anda juga bisa menggunakan label yang sudah ditulis dengan tulisan ketik dan diprint menggunakan mesin printer.
Pastikan juga semua datanya sudah lengkap dan juga siap untuk dicantumkan dan ditempelkan ke buku, agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan klasifikasi.
2. Menentukan Subjek Buku
Hal kedua yang harus Anda lakukan adalah menentukan subjek buku. Perlu diketahui, subjek buku merupakan apa isi pembahasan dalam buku tersebut, apa topik dari buku tersebut atau tema yang terdapat pada buku tersebut. Kemudian untuk membuat label buku, Anda juga harus mengetahui apa saja subjek dari buku-buku yang akan disusun.
Dengan demikian, fungsi dari label buku perpustakaan ini akan lebih tepat dan sistematis dan tidak akan terjadi kesalahan berupa kesalahan klasifikasi dan lain sebagainya.
3. Membuat Nomor Klasifikasi
Setelah Anda menentukan dan mengelompokkan buku berdasarkan subjeknya, Anda bisa menentukan apa nomor klasifikasi atau kode buku tersebut. Kode buku inilah yang kemudian akan mempermudah kita dalam mengelompokkan buku di perpustakaan sehingga akan lebih mudah untuk menemukan buku tersebut kembali.
Sesuai aturan, kode buku sendiri dikelompokkan menjadi 100 penomoran. Pertama adalah nomor 000 untuk buku umum, 100 untuk buku filsafat, 200 untuk buku agama, 300 untuk buku ilmu sosial, 400 untuk buku bahasa, 500 untuk buku ilmu murni, 600 untuk buku ilmu terapan, 700 untuk buku kesenian dan olahraga, 800 untuk buku sastra, dan 900 untuk buku sejarah.
Aturan tersebut harus diterapkan saat membuat nomor klasifikasi buku dan kemudian biasanya diikuti dengan urutan abjad judul maupun nama pengarang.
4. Membuat Nama Penulis
Setelah Anda membuat atau menentukan nomor klasifikasi dan sudah menuliskannya pada label buku, Anda bisa menulis nama pengarangnya. Untuk penulisan nama pengarang, yang dibutuhkan biasanya hanya tiga huruf awal nama penulis. Misalnya jika nama penulisnya adalah Chairil Anwar, maka Anda hanya perlu menuliskan “Cha” pada label buku yang akan Anda tulis.
5. Membuat Judul Buku
Kemudian setelah itu, Anda bisa menuliskan judul buku. Untuk menulis judul buku ini tidak sulit. Anda hanya perlu menemukan judul buku apa yang akan Anda tulis. Kemudian dalam penulisannya, biasanya penulisan judul ini ditulis lebih besar dibandingkan kode atau penulisan lainnya pada sampul buku.
Kemudian setelah itu, tuliskan di bawahnya nama pengarang. Biasanya, penulisan judul buku ini ditulis dengan menggunakan satu huruf yang ada di awal judul. Misalnya judul buku “Teknik Dasar Matematika”. Anda hanya perlu menuliskan judul buku tersebut dengan huruf “T” di label buku.
Baca juga: Buku Induk Perpustakaan
Contoh Label Buku Perpustakaan
1. Contoh Label Buku Perpustakaan 1
2. Contoh Label Buku Perpustakaan 2
3. Contoh Label Buku Perpustakaan 3
4. Contoh Label Buku Perpustakaan 4
5. Contoh Label Buku Perpustakaan 5
6. Contoh Label Buku Perpustakaan 6
Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan untuk contoh label perpustakaan. Semoga bermanfaat dan jika ada yang dibingungkan, bisa langsung komentar di bawah ya. (Cynthia Paramitha).
Baca juga: Apa Itu Shelving Buku? Manfaat dan Cara Shelving Buku