Hal yang harus dipelajari pustakawan sekolah tingkat SD ada 3M. Tanggungjawab seorang pustakawan tingkat SD sama pentingnya dengan pustakawan umum. Justru pustakawan sekolah tingkat SD harus memiliki seni untuk menarik peserta didik. Dimana usia Sekolah Dasar adalah masa transisi dari anak-anak ke remaja. Dimana focus mereka lebih banyak bersenang-senang, dan bosan dengan dunia literasi.
Itu sebabnya pustakawan Sekolah Tingkat SD perlu memiliki seni untuk mempersuasi dan mengajak peserta didik. Penasaran, apa saja sih 3M tersebut. Sebagai berikut.
Memperhatikan
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, jika menjadi pustakawan SD itu memiliki tantangan yang lebih berat. Jadi seorang pustakawan perlu melakukan hal seperti memperhatikan perilaku dan sikap peserta didik saat mengunjungi perpustakaan. Sementara fakta yang ada di lapangan, banyak keberagaman sikap dan karakter.
Ada siswa yang sudah sedari dini memiliki kesadaran terhadap literasi membaca. Ada yang tidak memiliki kesadaran sejak dini tentang membaca. Sehingga saat peserta didik masuk ke ruang perpustakaan tidak membaca, tetapi bisa saja hanya ngadem karena ruangan ber-AC, bisa juga bermain dan banyak motif kepentingan.
Sehingga pihak pustakawan perlu memperhatikan perilaku sikap mereka. Dengan kata lain, pustakawan bisa menjadi seorang observer. Melihat minat dan daya tarik para siswa yang masuk ke perpustakaan. Karena bisa jadi di tengah kedatangan dan obrolan mereka, pihak pustakawan bisa menemukan terobosan,solusi dan formula yang baru, untuk menarik para siswa kembali lagi ke perpustakaan.
Ketika didapat peserta didik yang terlalu berisik di dalam perpustakaan, hingga berbahaya karena bisa merusak koleksi buku, maka petugas perpustakaan berhak memberikan teguran dan sanksi. Agar ada Tindakan tegas, bahwa ada aturan yang harus ditaati, jika tidak ditaati akan mendapatkan hukuman. Bentuk penegasan ini juga salah satu upaya dan bentuk untuk mengontrol sikap peserta didik yang berkunjung ke perpustakaan.
Mendengarkan
Hal yang perlu dipelajari pustakawan yang kedua adalah, mendengarkan. Maksud mendengarkan di sini tidak selalu mendengarkan dalam arti sebenarnya. Tetapi bisa saja dalam arti tidak sebenarnya. Misalnya mendengarkan keinginan pengunjung SD yang masuk keperpustakaan. Mendengarkan tema-tema bacaan yang sedang hits dan populer di kalangan mereka dan masih banyak lagi.
Bahkan ketika siswa datang ke perpustakaan hanya mengajak ngobrol dan diskusi suatu hal, tidak ada salahnya pustakawan mendampingi dan mendengarkan mereka. Karena kita tidak pernah tahu apa yang diobrolkan bisa menjadi solusi dan menemukan solusi baru untuk perpustakaan, yang sifatnya memberikan terobosan kemajuan untuk perpustakaan.
Tidak sebatas itu saja, dengan mendengarkan kita akan menemukan banyak hal yang sebelumnya tidak pernah dipikirkan. Misalnya selera dan keinginan mereka tentang perpustakaan yang menyenangkan versi mereka dan lain sebagainya. Jadi dari apa yang mereka inginkan, selama bisa diwujudkan bisa diwujudkan agar semakin banyak peserta didik yang datang ke perpustakaan.
Baca Juga:
- 5 Organisasi Kepustakawanan Internasional
- 6 Pustakawan Paling Terkenal Di Dunia, Siapa Saja?
- 10 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari Pustakawan
Merespons
Tidak dapat dipungkiri, isi perpustakaan di kalangan sekolah SD lebih banyak diisi dengan pengunjung yang masih slengekan, bercanda dan ngebanyol. Selama itu masih wajar, tidak ada salahnya merespons mereka. Karena memang dunia mereka adalah dunia bermain dan bersenang-senang. Mendengarkan mereka bukan sesuatu hal yang salah.
Atau ketika ada siswa yang datang ke perpustakaan mencari judul buku, meskipun tidak ada koleksinya, pastikan tetap direspons dengan baik, responsif dan ramah. Karena dengan sikap demikian, minimal mereka sudah merasa di rangkul, merasa diperhatikan dan merasa disambut. Sehingga peserta didik merasa nyaman, dan sewaktu-waktu ia pun bisa datang kembali ke perpustakaan.
Kesimpulan
Itulah tiga hal yang harus dipelajari pustakawan sekolah tingkat SD dengan 3M. Dari beberapa ulasan di atas, hal yang perlu digaris bawahi Ketika menjadi pustakawan sekolah tingkat SD adalah kesabaran. Karena yang kita hadapi bukanlah orang dewasa yang secara kemampuan berpikir sudah matang.
Jadi yang dihadapi pustakawan sekolah tingkat SD adalah anak-anak yang sedang memasuki masa transisi. Semoga sedikit pembahasan tentang pustakawan sekolah tingkat SD ini bermanfaat ya. (Iruekkawa Elisa)
