Setiap perpustakaan pasti dibuka untuk menyediakan layanan yang baik untuk para pemustaka. Nah, ada 3 sistem layanan perpustakaan yang bisa diterapkan oleh perpustakaan sesuai dengan tujuan dan kondisi masing-masing.
Sebelum lanjut, kita pahami dahulu mengenai apa itu perpustakaan. Jadi, menurut sulistyo Basuki (1993), perpustakaan merupakan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual.
Dapat ditarik benang merahnya, bahwa sebuah perpustakaan memiliki bentuk ruangan dan isinya buku dari terbitan yang ada untuk referensi bacaan bagi yang berkunjung. Tidak hanya buku, bisa juga berupa file digital, majalah atau koran. Artinya, pasti ada layanan yang ditawarkan dengan dibuatnya perpustakaan ini.
Kemudian, apa saja sistem layanan perpustakaan yang bisa digunakan oleh perpustakaan? Mari kita bahas satu per satu.
Sistem Layanan Perpustakaan
Setidaknya ada 3 sistem layanan perpustakaan, yaitu sistem terbuka, sistem tertutup dan sistem campuran.
1. Sistem Terbuka (Open Access)
Sistem terbuka, yaitu sistem perpustakaan yang memberikan kebebasan kepada pemustaka (pengunjung perpustakaan) untuk dapat masuk, dan memilih sendiri bahan pustaka yang diinginkan sehingga dapat memberikan kesan yang lebih leluasa dan bisa mencari sendiri tanpa bantuan petugas pustakawan.
Keuntungan
Ada beberapa keuntungan ketika perpustakaan menerapkan sistem terbuka ini, antara lain sebagai berikut.
- Pemustaka bebas memilih bahan pustaka di rak yang tersedia.
- Secara umum, pengunjung diajak untuk merawat koleksi yang ada dan hati-hati dalam menggunakan koleksi.
- Apabila ada pengunjung tidak menemukan buku yang dicari, maka ada beberapa bahan pustaka pengganti yang bisa dipilih dan dipinjam.
- Pemustaka lebih leluasa dan mendapatkan full experience dalam perpustakaan.
- Menghemat tenaga perpustakaan.
Kekurangan
Selain kelebihan, pasti tetap ada kekurangan apabila menerapkan sistem layanan terbuka ini. Kekurangan tersebut antara lain sebagai berikut.
- Memungkinkan koleksi yang ada mudah rusak.
- Memungkinkan koleksi yang dimiliki dan dipinjam untuk hilang.
- Banyak pemustaka tidak mengembalikan koleksi pustaka pada tempat yang tepat.
- Membutuhkan ruangan yang cukup luas.
Itulah penjelasan mengenai sistem terbuka ini, yang pastinya akan banyak untungnya untuk mendukung literasi.
Baca juga: Perbedaan Pustakawan dengan Pemustaka
2. Sistem Layanan Tertutup (close access)
Layanan tertutup, yaitu pemakai tidak boleh langsung mencari dan mengambil bahan pustaka di rak, tetapi pemakai boleh memilih bahan pustaka yang ingin dipinjam melalui katalog perpustakaan. Setelah memilih, maka pustakawan akan mengambilkan koleksi tersebut.
Kelebihan
Ada beberapa kelebihan layanan tertutup dalam layanan perpustakaan, yaitu sebagai berikut.
- Bahan pustaka tersusun rapi di rak dikarenakan hanya petugas saja yang mengambil.
- Kemungkinan kehilangan bahan pustaka sangat kecil.
- Bahan pustaka tidak cepat rusak.
Kekurangan
- Pemakai kurang puas dalam menemukan bahan pustaka.
- Bahan pustaka yang didapat terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai.
3. Sistem layanan campuran
Layanan ini merupakan gabungan dari sistem layanan terbuka dan sistem layanan tertutup. Contohnya sering dilakukan dan diterapkan pada perpustakaan kampus. Misalnya, untuk koleksi referensi seperti skripsi, thesis, atlas, kamus, ensiklopedia dan lain-lain dilayani secara tertutup, sedangkan untuk koleksi yang bersifat umum menggunakan sistem layanan terbuka.
Kelebihan
- Pemakai dapat langsung menggunakan koleksi referensi dan koleksi umum secara bersamaan.
- Tidak memerlukan ruang baca khusus untuk koleksi referensi.
- Menghemat tenaga layanan dibandingkan yang secara penuh menggunakan layanan terbuka.
Kekurangan
- Ruang koleksi referensi dan koleksi umum menjadi satu dan perlu pengawasan yang lebih ketat
Itulah penjelasan mengenai sistem layanan perpustakaan yang sering terjadi dan juga sering digunakan oleh beberapa perpustakaan sesuai dengan tujuan dan jenis koleksi yang dimiliki. Semoga artikel ini bermanfaat untuk para pustakawan untuk menentukan mana pilihan yang terbaik.
Yang perlu diperhatikan lagi, perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang memiliki koleksi bahan pustaka yang terus berkembang setiap tahunnya. Melakukan pengadaan buku sangat penting dan menjadi salah satu kriteria dalam akreditasi perpustakaan.
Untungnya ada Penerbit Deepublish. Sebab, kami menyediakan layanan pengadaan buku untuk perpustakaan kampus, sekolah menengah atas dan bahkan untuk perpustakaan dinas pemerintahaan sesuai kebutuhan. Informasi lebih lanjut, silakan lihat penawaran kami di: Pengadaan Bahan Pustaka.