Membuat buku monograf membutuhkan perencanaan yang matang dan riset yang mendalam. Buku monograf dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Buku monograf merupakan karya ilmiah yang mendalam dan komprehensif.
Tujuan dari pembuatan buku monograf adalah menyajikan analisis yang mendalam dan argumentasi yang kuat. Buku monograf biasanya dibuat oleh dosen. Lantas, bagaimana cara membuat buku monograf yang berkualitas? Mari simak penjelasannya dalam artikel berikut.
Daftar Isi
Pengertian Buku Monograf
Apakah yang dimaksud dengan buku monograf? Buku monograf adalah hasil karya tulis yang ditulis oleh seorang ahli atau yang memiliki spesialisasi di bidangnya. Buku monograf merupakan tulisan ilmiah yang berfokus pada satu topik dan satu bidang ilmu saja. Contohnya, dosen ekonomi menulis buku monograf yang membahas tentang ekonomi.
Buku monograf merupakan buku terbitan tunggal. Artinya, buku ini hanya terbit sekali, tidak berseri seperti jurnal. Buku ini bersumber dari penelitian yang telah dilakukan dosen. Pembahasannya didukung oleh berbagai sumber lain, seperti jurnal, buku, dan sebagainya.
Karakteristik Buku Monograf
Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari buku monograf.
1. Menggunakan Bahasa Formal
Salah satu karakteristik dari buku monograf adalah menggunakan bahasa formal. Buku ini sering menggunakan istilah ilmiah. Target pembacanya adalah dosen dan peneliti.
2. Bersumber dari Hasil Penelitian
Penulisan buku monograf bersumber dari hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen. Dengan menulis buku ilmiah ini, dosen bisa membagikan dan menyebarluaskan hasil penelitiannya. Dosen lain dapat menggunakannya untuk mendukung kegiatan mengajar.
3. Dapat Digunakan untuk Mengajar dan Meneliti
Buku ini bisa digunakan oleh dosen untuk mendukung kegiatan mengajar dan meneliti. Dosen bisa menggunakan buku ini sebagai pegangan sewaktu mengajar mahasiswa. Selain itu, dosen juga bisa menggunakannya sebagai rujukan untuk melakukan penelitian.
4. Memiliki ISBN
Buku monograf yang sudah ditulis oleh dosen kemudian diterbitkan oleh penerbit. Setelah diterbitkan, buku ini akan memiliki ISBN dan bisa terdata di Perpusnas.
5. Memiliki Minimal 40 Halaman
Buku monograf harus memenuhi batas minimal jumlah halaman sesuai dengan PO PAK Tahun 2019. Jumlah halaman yang harus dipenuhi adalah minimal 40 halaman, tidak boleh kurang.
Isi Buku Monograf
Isi buku monograf dapat dilihat dari dua aspek, yaitu bagian luar dan bagian dalam buku.
1. Bagian Luar Buku
Bagian luar buku terdiri atas tiga bagian utama yang meliputi:
a. Cover Depan
Bagian yang pertama adalah cover depan. Bagian ini berisi judul utama, nama penulis, dan nama penerbit (apabila sudah diterbitkan).
b. Punggung Buku
Bagian selanjutnya adalah punggung buku. Bagian ini berisi sejumlah informasi tentang identitas buku. Isinya sama seperti cover depan yang meliputi judul utama, nama penulis, dan nama penerbit (apabila sudah diterbitkan).
c. Cover Belakang
Bagian yang terakhir dari bagian luar buku adalah cover belakang. Isi dari bagian ini adalah judul utama, nama dan tentang penulis, sinopsis, nama dan alamat penerbit, serta nomor ISBN.
2. Bagian Dalam Buku
Dilihat dari bagian dalam buku, terdapat tiga bagian yang mencakup:
a. Preliminaries
Preliminaries terdiri atas beberapa bagian yang meliputi halaman perancis, judul utama, halaman hak cipta, halaman persembahan, halaman ucapan terima kasih, kata sambutan, halaman kata pengantar, halaman prakata, daftar isi, dan sebagainya.
b. Bagian Isi Utama Buku
Bagian ini merupakan inti dari pembahasan atau topik yang dibahas oleh dosen di dalam buku monograf. Bagian ini terdiri atas bab dan sub bab.
c. Postliminaries
Bagian ini terdiri atas lampiran, epilog, glosarium, halaman indeks, dan biografi penulis. Halaman indeks tidak wajib ditambahkan, namun akan lebih baik jika ditambahkan.
Cara Membuat Buku Monograf
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membuat buku monograf.
1. Memahami Kode Etik Kepenulisan
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memahami kode etik kepenulisan. Sewaktu menulis buku monograf, seorang dosen harus menjunjung tinggi hak, pendapat, dan temuan orang lain. Dia juga harus menulis dengan teliti, tepat, dan cermat.
Selain itu, dia perlu memastikan bahwa karya yang dihasilkannya original. Kebenaran dan makna informasi yang disebarkan perlu dijaga agar informasi yang disebarkan tidak menyesatkan. Dia juga harus menghasilkan tulisan yang bermanfaat dan bertanggung jawab terhadap tulisannya.
Kode etik lainnya adalah sadar untuk tidak melakukan pelanggaran ilmiah, seperti fabrication, falsification, dan plagiarism. Fabrikasi data adalah pemalsuan hasil riset dengan membuat data yang sebenarnya tidak atau membuat data fiktif.
Falsifikasi data merupakan pemalsuan data riset, yaitu mengubah data sesuai keinginan agar sesuai dengan kesimpulan dari sebuah penelitian. Sedangkan, plagiarisme adalah mengambil kata-kata, kalimat, atau teks orang lain tanpa memberikan acknowledgment.
2. Memahami Definisi Buku Monograf
Hal berikutnya yang perlu dilakukan, yaitu memahami definisi buku monograf. Sebelum menulis buku monograf, dosen perlu memahami struktur penulisan dan memahami mengapa buku tersebut perlu ditulis dan diterbitkan.
3. Memahami Struktur Isi Buku Monograf
Setelah itu, Anda perlu memahami struktur isi buku monograf, mulai dari bagian luar sampai bagian isi. Struktur yang baik dapat membantu Anda menulis informasi dengan teratur.
Anda dapat mengikuti pedoman penulisan buku monograf dari lembaga atau penerbit yang bersangkutan. Dengan memahami struktur isi buku monograf, Anda akan lebih mudah dalam merencanakan dan menulis buku yang berkualitas.
4. Memahami Standar Buku Monograf
Saat menulis buku monograf, Anda perlu memahami standar dan ketentuan yang tertera di dalam PO PAK 2019. Memahami standar buku monograf adalah aspek penting dalam penulisan buku monograf yang berkualitas. Standar ini meliputi berbagai elemen, mulai dari format penulisan sampai substansi isi.
5. Memilih Topik
Selanjutnya adalah memilih topik. Memilih topik yang tepat merupakan langkah yang krusial dalam penulisan buku monograf. Topik dapat dipilih sesuai dengan penelitian yang sudah dilakukan.
Pilihlah topik yang sesuai dengan bidang keilmuan. Hal ini akan memudahkan ketika menulis buku monograf, karena Anda sudah memiliki dasar pengetahuan tentang topik tersebut.
Pastikan Anda memiliki topik yang memiliki sumber yang cukup, seperti data statistik, laporan penelitian, artikel, jurnal ilmiah, dan buku. Ketersediaan sumber ini dapat membantu Anda menghasilkan analisis yang mendalam.
Batasi topik yang Anda pilih supaya tidak terlalu luas. Sebab, topik yang terlalu luas akan membuat Anda kesulitan melakukan penulisan secara mendalam. Batasan topik yang jelas bisa membantu Anda fokus pada aspek yang paling penting.
6. Mengumpulkan Data
Setelah memilih topik, Anda perlu mengumpulkan data. Data utamanya berupa hasil penelitian. Data tersebut didukung oleh data dari sumber lainnya, seperti buku ilmiah, jurnal, dan sebagainya.
7. Membuat Kerangka Tulisan
Selanjutnya, Anda perlu membuat kerangka tulisan. Hal ini dapat menjadi peta sewaktu Anda menulis buku monograf. Sehingga, penulisannya menjadi lebih terarah dan tetap fokus pada pembahasan utama.
8. Mulai Menulis
Setelah selesai membuat kerangka tulisan, mulailah menulis sesuai dengan ketentuan. Luangkan waktu untuk menulis secara teratur.
9. Membaca Ulang
Jika sudah selesai ditulis, Anda bisa membaca ulang. Saat membaca ulang, Anda bisa mengecek apakah masih ada kesalahan ketik, tanda baca, dan sebagainya. Jika masih ada kesalahan, Anda bisa segera memperbaikinya.
10. Mengirimkan Tulisan ke Penerbit
Langkah terakhir yang perlu Anda lakukan adalah mengirimkannya ke penerbit. Sehingga, tulisan tersebut dapat diterbitkan dan mempunyai ISBN. Pilihlah penerbit yang resmi dan menerima naskah berupa buku monograf.
Baca Juga:
- Buku Referensi Adalah: Pengertian, Format dan Cara Membuat
- Perbedaan Buku Monograf, Ajar dan Referensi
Perbedaan Buku Monograf dan Buku Referensi
Buku monograf memiliki banyak persamaan dengan buku referensi. Sehingga, seringkali susah dibedakan. Berikut ini adalah perbedaan buku monograf dan buku referensi.
1. Nilai Angka Kredit
Perbedaannya terletak pada nilai angka kreditnya. Apabila menerbitkan buku referensi, dosen akan mendapatkan 40 poin angka kredit. Sedangkan, dosen akan mendapatkan 20 poin angka kredit jika menerbitkan buku monograf.
2. Isi Buku
Perbedaan lainnya adalah isi bukunya. Urutan pemaparan pada buku monograf sesuai alur logika keilmuan dan memiliki peta keilmuan. Sedangkan, buku referensi memiliki peta keilmuan serta berisi studi kasus dan ilustrasi.
3. Substansi Pembahasan
Buku referensi membahas berbagai topik di satu bidang keilmuan. Sedangkan, buku monograf hanya membahas satu topik di satu bidang keilmuan. Contohnya, dosen ekonomi dapat menulis buku referensi yang membahas tentang tiga topik yang berkaitan dengan ekonomi. Sedangkan, pada buku monograf, tiga topik tersebut dapat menjadi tiga judul yang berbeda.
Itulah pembahasan tentang buku monograf, mulai dari pengertian sampai perbedaannya dengan buku referensi. Jika ada pertanyaan atau komentar yang mau disampaikan, Anda bisa menuliskannya di kolom komentar. Jika ingin membagikan informasi ini kepada yang lain, Anda bisa mengklik tombol share.
Sumber:
Penerbit Deepublish. https://penerbitdeepublish.com/buku-monograf-adalah/ diakses pada 3 Februari 2025.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau Pekanbaru. (2021). Petunjuk Praktis Menulis Buku Monograf.
Susilo, Achmadi. (2016). Bagaimana Menulis Buku Referensi dan Monograf.