Urgensi perpustakaan dalam mensukseskan gerakan literasi sekolah sangatlah vital. Sayangnya, hal ini hanya dianggap angin lalu bagi masyarakat. Mengingat perpustakaan memiliki peran yang luar biasa terhadap literasi, maka sekarang banyak pemerintah yang mulai memperbaiki kualitas, fasilitas dan pelayanan perpustakaan. Sehingga pengunjung perpustakaan merasa nyaman dan betah di perpustakaan.
Perpustakaan yang bisa menjalankan peranannya, efektif membantu masyarakat lebih sadar pentingnya membaca. Kemampuan literasi dari membaca inilah yang akan berdampak dan berpengaruh pada siswa belajar secara mandiri. Adapun urgensi perpustakaan dalam mensukseskan gerakan sekolah.
Urgensi Perpustakaan dalam Mensukseskan Gerakan Literasi Sekolah
Berikut ini adalah peran dan urgensi perpustakaan dalam mensukseskan gerakan literasi yang bisa Anda terapkan di lingkungan sekolah, universitas, dan tepat mengajar lainnya:
Menerapkan Budi Pekerti
Disadari atau tidak, urgensi perpustakaan dalam mensukseskan Gerakan literasi efektif untuk menerapkan budi pekerti. Apalagi jika literasi yang dibaca adalah buku-buku inspiratif, buku motivasi, buku budi pekerti.
Setidaknya peserta didik belajar bagaimana bersikap secara sopan, tahu kenapa bersikap buruk itu tidak baik. Anak juga bisa belajar sikap yang boleh dan yang tidak boleh. Dengan kata lain, membaca adalah jembatan peserta didik memahami dan belajar segala hal yang sebelumnya belum pernah ia temukan dalam kehidupan nyata.
Mencerdaskan Peserta Didik
Anak pintar belum tentu cerdas. Sementara anak yang cerdas sudah pasti anak yang pintar. Inilah uniknya memperkenalkan literasi di sekolah pada anak. Karena literasi sejak sekolah mampu mengubah sudut pandang dan membentuk sudut pandang si anak. Menambah wawasan dan pengalaman si anak.
Bahkan, anak yang awalnya biasa-biasa saja. Bahkan secara akademik kurang baik. Setelah membaca, efektif meningkatkan kecerdasan si anak tersebut. Kunci kecerdasan anak berkembang hanya masalah muatan informasi yang tersimpan dalam memorinya.
Jika sejak dini anak dibiasakan membaca dan sedini mungkin mendapatkan wawasan dan pengetahuan. Maka anak pun juga lebih cerdas. Minimal untuk dirinya sendiri. Minimal peserta didik tahu yang hak-nya dan yang bukan haknya. yang pada akhirnya akan membentuk moral si anak yang berbudi luhur/baik.
Meningkatkan Kesadaran
Urgensi perpustakaan dalam mensukseskan Gerakan literasi sekolah antara lain meningkatkan kesadaran. Tidak semua peserta didik memiliki kesadaran diri. Dengan membaca, setidaknya akan menuntun siswa memiliki kesadaran diri secara personal. Kan
Sementara kesadaran diri itu sendiri sesuatu hal yang susah. Bahkan orang dewasa sekalipun belum tentu memiliki kesadaran diri personal. Ketika seorang anak memiliki kesadaran diri secara personal, maka peserta didik akan bisa eksplorasi dengan kemampuannya. Sehingga sikap yang dilakukannya bisa menjadi role model untuk peserta didik lain.
Role model yang sampaikan inilah yang pada akhirnya nanti bisa mengajak siswa lain untuk bersikap lebih baik. Dan, pada akhirnya nanti akan menjadi kesadaran kolektif. Sebagai contoh, siswa kelas 3 bernama Liko setelah membaca buku, ia mendapatkan keterampilan untuk mengubah hobi menggambarnya dimanfaatkan untuk membuat stiker.
Kemudian stiker buatannya di print dan laminating. Sehingga berubah menjadi gantungan kunci yang lucu. Kemudian Liko menjualnya ke teman-teman sekolahnya. Melihat action Liko, anak-anak lain pun juga ikut berkreasi, berharap bisa produktif seperti liko.
Mengasah Skill
Mengasah skill juga dibutuhkan literasi membaca. Orang yang tidak mengetahui dan mengenali skill yang ada di dalam dirinya, sulit akan berkembang. Setidaknya dengan membaca, memicu ide, semangat dan mengenali diri sendiri yang sejati.
Sehingga peserta didik lebih mudah mengetahui skill yang dimiliki. Kemudian skill tersebut dapat diolah sedemikian rupa. Tentu ini akan berbeda dengan peserta didik yang tidak memiliki literasi membaca yang baik. Mereka cenderung bingung, tidak mengenali diri sendiri dan tidak tahu apa tujuan hidupnya.
Baca Juga:
- 7 Cara Meningkatkan Minat Baca pada Mahasiwa
- 7 Masalah di Perpustakaan dan Cara Mengatasinya
- 6 Cara Masuk Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
- 6 Pustakawan Paling Terkenal Di Dunia, Siapa Saja?
Belajar Secara Mandiri
Gerakan literasi sekolah memiliki urgensi pada peserta didik belajar secara mandiri. Sehingga sepulang dari belajar di kelas, peserta didik bisa belajar secara mandiri di rumah. Bisa belajar melalui membaca, belajar dengan memanfaatkan digital atau belajar kepada orangtua dan teman sebaya. Jadi, peserta didik tidak berpatokan bahwa belajar harus di bangsu kelas. Tetapi bisa belajar dimana saja, kapan saja dan dalam kondisi apa saja.
Melahirkan generasi cemerlang
Urgensi perpustakaan dalam mensukseskan Gerakan literasi sekolah yang terakhir adalah melahirkan generasi yang cemerlang. Kita tahu bahwasanya literasi adalah kunci dari banyak hal, yang sifatnya fundamental.
Keberadaan literasi ini sederhana dan simple, tetapi sebagai bahan bakar utama yang wajib di support. Literasi dapat pula dianologi sebagai bahan bakar peserta didik. Tanpa bahan bakar, seseorang tidak bisa bergerak. Berkat bahan bakar, bisa mengubah ke dalam banyak bentuk dan wujud. Tergantung dari masing-masing individu.
Berbicara tentang literasi, tidak hanya literasi membaca dan menulis. tetapi ada masih ada banyak jenis literasi turunan lain. Seperti literasi digital, literasi literasi sains, literasi sains, literasi budaya, literasi numerasi dan masih banyak lagi.
Kesimpulan
Itulah beberapa urgensi perpustakaan dalam mensukseskan Gerakan literasi sekolah yang tidak boleh disepelekan. Meskipun terlihat sepele, namun sebenarnya sangat vital. Justru menjadi penggerak dan bahan bakar yang bisa menghasilkan banyak hal. Semoga sedikit ulasan ini bermanfaat dan memberikan wawasan. Betapa pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari. (Iruekkawa Elisa)