Pentingnya proofreading dalam menjamin kualitas tulisan. Di era serba cepat, tidak hanya teknologi yang terus berbenah. Tetapi skil dan kualitas dalam penulisan untuk kepentingan marketing, literasi ataupun transformasi ilmu butuh kemampuan proofreading.
Buat kamu yang penasaran apa sih itu proofreading? Berikut adalah pengertian dan pentingnya proofreading.
Pengertian Proofreading
Apa itu Proofreading? Proofreading adalah proses mengoreksi teks atau tulisan yang sudah selesai dibuat. Tujuan koreksi adalah menemukan dan memperbaiki kesalahan ejaan, tata basa, tanda baca ataupun masalah salah ketik.
Secara umum, tujuan dari proofreading adalah memastikan tidak ada kesalahan penulisan. Karena kesalahan penulisan bisa menyebabkan potensi terjadinya kesalahpahaman dan mampu menurunkan kredibilitas si penulis.
Apa Pentingnya Proofreading?
Setelah mengetahui secara singkat tentang apa itu proofreading, kamu perlu tahu alasan kenapa proofreading ini perlu dilakukan. Diantaranya sebagai berikut.
1. Membantu meningkatkan kualitas tulisan
Jika kamu berprofesi seorang penulis, baik penulis buku, penulis skenario atau mungkin kamu seorang copywriter maka aktivitas proofreading wajib dilakukan. Karena proofreading akan membantu kualitas tulisan kamu.
Saat tulisan sudah selesai ditulis, sangat mungkin akan ditemukan kesalahan tulisa, ejaan atau dari pemilihan diksi kurang pas. Maka selama proses proofreading kamu bisa memperbaikinya versi lebih sempurna.
2. Meningkatkan kredibilitas kesalahan
Pasalnya kesalahan kecil seperti typo atau salah tata bahasa, ejaan mampu menurunkan kredibilitas penulis. Oleh karena itu, proofreading ini wajib dilakukan. Sebagai tanda keseriusan kita selama menulis.
3. Memudahkan pembaca memahami
Ketika proofreading sudah menjadi kebiasaan dalam tulis menulis, maka hasil tulisan kamu akan disuguhkan dalam kondisi terbaik. Tulisan terbaik inilah yang akan memudahkan pembaca untuk memahami pesan yang kamu tulis lebih sederhana dan mudah.
Ketika pesan yang ingin disampaikan bisa diterima dengan baik, maka pembaca pun juga merasa lebih nyaman.
4. Meminimalisir kesalahan interpretasi
Untuk hal-hal tertentu, misalnya tulisan panjang, tulisan kritis, atau tulisan yang dikemas dalam buku. Maka proofreading ini akan membantu pembaca tidak salah interpretasi atau tidak salah tafsir. Kesalahan tafsir atau kesalahan interpretasi dapat menyebabkan salah paham.
Dimana kesalahpahaman ini terkesan sepele namun dampaknya bisa sangat berbahaya. Nah, dengan proofreading ini kita sebagai penulis bisa lebih berhati-hati dan memperhatikan itu semua.
Baca Juga: 3 Perbedaan Proofreader dan Editor Buku
Cara Efektif Melakukan Proofreading
Buat kamu yang belum pernah melakukan proofreading, berikut ada beberapa tips cara efektif yang bisa kamu coba.
1. Beri jeda
Setelah selesai menulis, jangan langsung melakukan proofreading. Kamu bisa jeda/istirahat sebentar. Setelah mood oke, bisa dilanjutkan untuk memulai melakukan proofreading.
Kenapa harus diberi jeda istirahat? Karena dari proses menulis yang langsung dilanjutkan melakukan proofreading sering terjadi subjektifitas. Karena pengaruh pikiran, mata dan suasana hati yang masih terforsir.
2. Menggunakan alat bantu
Jadi ada cara manual, yaitu diteliti dengan tenaga dan pikiran kita. Bisa juga dengan cara modern, yang sudah menggunakan alat bantu proofreading. Ada banyak alat bantu, salah satunya adalah aplikasi spell check.
Aplikasi yang bisa memindai secara otomatis ketika terjadi kesalahan atau hal yang terlewat. Meskipun alat ini menawarkan kemudahan dan kecepatan, kamu juga perlu mengecek ulang, karena masih ada saja yang tercecer.
3. Baca ulang
Tips ketiga adalah, baca ulang tulisan dengan perlahan-lahan, sambil dihayati dan dirasakan. Ketika dibaca dengan penghayatan, akan lebih objektif. Sebaliknya, jika hanya sekedar dibaca, seringkali sistem otak kita cenderung tidak kritis, sehingga melupakan poin-poin yang seharusnya direvisi menjadi tidak revisi.
Itu sebabnya jika lelah jangan paksakan untuk proofreading, bisa di jeda dengan istirahat sampai semangat dan fit agar bisa konsentrasi.
4. Meminta bantuan orang lain
Seperti yang disinggung di atas tadi. Ketika menulis dan melakukan proofreading, seringkali hasilnya subjektif. Itu hal yang wajar dan umum terjadi.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya ketika kamu punya partner, teman atau bisa juga menggunakan jasa editor untuk mengoreksi kembali. Kenapa Harus meminta bantuan orang lain? Karena mereka (bukan si penulis) ketika membaca bisa lebih objektif saat melihat kesalahan dan kesenjangan kalimat
Itulah beberapa pentingnya proofreading dalam menjamin kualitas tulisan. Dari beberapa poin di atas, bagian mana yang menurut kamu paling sulit? Boleh sharing di kolom komentar. Semoga sedikit ulasan ini bermanfaat. (Iruekkawa Elisa)