Peran perpustakaan keluarga sangat penting, lebih penting dibandingkan peran dari perpustakaan umum itu sendiri. Kenapa bisa demikian? Karena keluarga adalah madrasah atau tempat sekolah anak-anak pertamakali. Keluarga adalah tempat pendidikan yang dikenal oleh anak-anak secara nonformal.
Keluarga juga salah satu mediator paling ampuh membentuk kebiasaan seorang anak. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu mungkin punya kerabat, tetangga atau teman yang memiliki suka membaca buku sedari kecil, karena sejak kecil keluarga sudah membiasakan diri anak-anak membaca. Dimana keluarga berperan sebagai perpustakaan.
Oleh karena itu, peran perpustakaan keluarga beberapa tahun terakhir mulai digalakkan. Agar menciptakan kesadaran diri membaca secara kolektif. Adapun beberapa peran dari perpustakaan keluarga ini. Diantaranya sebagai berikut.
1. Meningkatkan Minat Baca
Peran perpustakaan keluarga yang paling utama adalah, meningkatkan minat baca. Seperti yang kita tahu, bahwa Indonesia berada di peringkat kedua dari bawah dalam hal kesadaran diri membaca. Tentu ini menjadi PR besar bagi pemerintah dan khususnya masyarakat.
Keluarga memiliki peranan untuk meningkatkan minat baca anak-anak. Anak yang sejak awal tidak dibiasakan membaca, cenderung tidak memiliki ketertarikan membaca. Berlaku sebaliknya. anak-anak yang sejak kecil diperkenalkan dengan buku cenderung suka membaca. Dimana kebiasaan inilah yang nantinya akan menjadi karakter.
2. Mengembangkan Kemampuan Membaca
Anak yang sejak kecil sudah terbiasa membaca buku, maka semakin dewasa anak cenderung tertarik dengan dunia baca dan tulis. Secara tidak langsung akan mengajarkan anak untuk eksplor kemampuan membaca mereka.
Salah satu ciri anak meningkatkan kemampuan membaca dengan cara memilih buku dengan tema-tema yang lebih sulit dan menantang baginya. Dari segi wawasan, sudut pandang dan ilmu pun anak akan mendapatkan hal baru. Sehingga anak mulai bisa menikmati dari proses belajar itu sendiri.
3. Meningkatkan Keterampilan Membaca
Banyaknya ilmu dan wawasan yang diperoleh dari buku bacaan, maka akan membantu anak untuk meningkatkan keterampilan membaca. Tidak sebatas itu saja, teruntuk anak yang awalnya tidak mengetahui skillnya, maka dengan membaca anak akan lebih bisa mengenali dirinya sendiri, mengenali bakatnya sendiri.
Jika membaca sudah diperkenalkan sedini mungkin, maka anak lebih cepat dalam meningkatkan keterampilan membaca, dibandingkan dengan anak-anak yang lain. Setidaknya keterampilan membaca ini efektif untuk si anak berfikir lebih berkembang dibandingkan usia yang seharusnya atau umumnya.
4. Mengembangkan Imajinasi Dan Kreativitas
Salah satu kunci kecerdasan seorang anak adalah mampu menyimpan informasi di dalam sel-sel otak mereka. Sehingga anak memiliki kosakata ide yang pada akhirnya akan menghidupkan imajinasi. Kehadiran imajinasi inilah yang akan memicu kreativitas.
Itu sebabnya, rata-rata anak yang ditempa dan dididik keluarga dengan kesadaran literasi yang tinggi, rata-rata memiliki kemampuan imajinasi dan kreativitas lebih tinggi. Sebaliknya, anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang rendah literasi, mereka pun cenderung kurang eksploratif terhadap imajinasi dan kreativitas mereka.
Baca Juga:
- Profesor Bidang Perpustakaan di Indonesia
- 5 Tujuan Promosi Perpustakaan dan Caranya
- Urgensi Perpustakaan dalam Mensukseskan Gerakan Literasi Sekolah
- 7 Masalah di Perpustakaan dan Cara Mengatasinya
5. Meningkatkan Hubungan Keluarga
Entah disadari atau tidak, keluarga memiliki peran perpustakaan yang positif. Salah satunya dapat dijadikan untuk meningkatkan hubungan keluarga. Setidaknya dengan peran perpustakaan keluarga, akan mendesain isi rumah untuk berkumpul, membaca buku Bersama. Ketika berkumpul inilah terjadi interaksi antara anak dan orangtua.
Interaksi dengan orang dalam mengenalkan perpustakaan keluarga ini juga efektif membangun emosi positif pada anak. seperti perasaan lebih diperhatikan, disayang dan semacamnya.
Jadi peran perpustakaan keluarga ini penting daripada mengajarkan anak menggunakan smartphone, yang rawan melihat konten-konten yang tidak sesuai dengan si anak.
Kesimpulan
Itulah beberapa peran perpustakaan keluarga. Dimana peran tersebut beberapa tahun terakhir kurang mendapatkan perhatian. Sehingga dianggap kurang penting. Kemudian peran perpustakaan keluarga inipun sekarang mulai diperkenalkan dan digunakan sedini mungkin. Bahkan sejak didalam kandungan, anak sudah diperkenalkan dengan literasi.
Jadi, keluarga memiliki peran yang sangat luar biasa untuk membangun kesadaran diri membaca pada anak. Semoga sedikit ulasan ini bermanfaat. (Iruekkawa Elisa)