Pentingnya Pengadaan Buku Perpustakaan – Buku sebagai jendela dunia sudah sewajarnya disadari bagi semua orang. Namun sayangnya manfaat tersebut belum disadari banyak orang khususnya orang Indonesia.
Wajar saja jika Indonesia dinobatkan sebagai menjadi salah satu negara yang memiliki tingkat literasi rendah. Jangankan membaca buku, sering kita jumpai artikel yang tidak lebih dari 200 kata saja masih banyak yang malas membaca. Mereka hanya fokus pada judulnya saja.
Tentu budaya ini tidak baik untuk perkembangan generasi akan datang. Ya, memang di era digital 4.0 semua serba mudah. Semua ingin ringkas dan praktis, sehingga kalau harus membaca buku setebal 200 halaman itu terasa amat susah.
Selain cara berpikir yang berubah, sebenarnya masih ada faktor lain yang menyebabkan orang Indonesia malas membahas. Dan alhasil ruang-ruang baca seperti perpustakaan akan kalah pamor dengan kafe dan tempat wisata.
Faktor yang menjadi penyebab sepinya perpustakaan, selain minat baca mahasiswa yang menurun, juga karena perpustakaan tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dengan tidak memenuhi kebutuhan mahasiswa. Untuk memenuhi kebutuhan tugas-tugas kuliah, mahasiswa seringkali lebih memilih cara instan, yaitu mencari di internet.
Ada enam faktor penyebab perpustakaan sepi peminat:
- Sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat mahasiswa harus membaca buku.
- Banyaknya tempat hiburan, permainan, dan tayangan TV yang mengalihkan perhatian mereka dari membaca buku.
- Budaya baca memang belum pernah diwariskan nenek moyang kita, sedangkan budaya tutur masih dominan daripada budaya membaca.
- Sarana untuk memperoleh bacaan seperti perpustakaan atau taman bacaan masih merupakan barang langka.
- Tidak meratanya penyebaran bahan bacaan di berbagai lapisan masyarakat.
- Serta dorongan membaca tidak ditumbuhkan sejak jenjang pendidikan pra perguruan tinggi.
Tidak perlu menyalahkan berbagai pihak. Kurangnya budaya di Indonesia memang harus disadari bersama-sama. Munculnya memang harus dari dalam diri sendiri. Maka dari itu, memupuk budaya membaca ini harus sedari kecil. Dan tentunya didukung dengan fasilitas yang lebih baik.
Dukungan fasilitas ini bisa berupa sebuah perpustakaan. Hal ini berkaitan dengan pentingnya pengadaan buku di perpustakaan.
Fungsi Perpustakaan
Bagi civitas akademik, perpustakaan merupakan hal yang sangat vital dalam mencari informasi lebih-lebih dokumen sejarah berupa buku. Bagi para mahasiswa. Perpustakaan sangat membantu mereka dalam mengerjakan tugas kuliah dan mencari serta mengumpulkan informasi-informasi ilmu pengetahuan terbaru.
1. Perpustakaan Sebagai Wadah Informasi Masyarakat
Pentingnya pengadaan buku perpustakaan juga berdasarkan tujuannya yakni sebagai wahana informasi yang dibutuhkan oleh dosen, guru, siswa, dan mahasiswa serta karyawan dan masyarakat pada umumnya sehingga proses penyebaran informasi dapat berjalan dengan baik. Sehingga penyelenggaraan perpustakaan bukanlah hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka saja, melainkan diharapkan mampu membantu mereka utamanya para pengajar dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, sehingga tujuan pembelajaran serta kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik dapat tercapai dengan lebih mudah.
Semua itu juga berlaku penting bagi para Mahasiswa. Sebagai seorang mahasiswa dan calon ilmuwan, perpustakaan seharusnya menjadi tempat yang paling dicari, terutama dalam mencari referensi untuk membuat atau menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan.
Perpustakaan menyediakan bahan pendidikan ilmu pengetahuan; ilmu sosial, ilmu alam, matematika, dan disiplin ilmu yang lain sebagai pendukung intelegensi. Pembelajaran sikap emosi dapat dipelajari dari buku fiksi, bahasa dan sastra, buku seni, buku psikologi atau filsafat. Isi sebuah buku akan memberikan pengalaman emosional pada pembacanya. Pembaca akan melakukan proses empati yang merubah pengalaman emosi tersebut menjadi kedewasaan. Pembelajaran spiritualitas didapatkan dari buku-buku agama. Pelajaran spiritual tidak hanya sebatas dalam hal agama namun juga tentang keyakinan dan kepercayaan.
2. Perpustakaan Sebagai Tempat Belajar Kritis
Pentingnya pengadaan buku perpustakaan juga dapat membangun kekritisan mahasiswa. Perpustakaan menjadi pilihan untuk belajar berpikir analitis dan mengkritisi permasalahan dari wacana yang dibaca. Buku-buku memberikan pengertian mengenai suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda. Khasanah wacana akan memberikan berbagai pertimbangan dalam proses berpikir kritis.
Freud menggambarkan bahwa seorang manusia memiliki kebutuhan dasar yang sebut id, dan memiliki keinginan-keinginan yang disebut ego, serta penyeimbang dari id dan ego yakni superego. Superego mengendalikan seseorang untuk mengkritisi setiap ego yang muncul. Seri fiksi, psikologi, atau filsafat yang dipelajari secara serius akan membantu remaja menemukan jati dirinya.
Ruang yang memungkinkan untuk mempelajari hal tersebut selain pendidikan formal adalah perpustakaan. Perpustakaan secara artifisial disediakan sebagai ruang baca, sendiri atau berkelompok. Pengunjung perpustakaan secara langsung akan belajar berkomunikasi baik dalam komunitas pembaca secara interaktif maupun dalam ruang imajiner sebuah buku.
3. Sebagai Agent of Change dalam Kehidupan
Buku adalah sumber perubahan, mungkin kata-kata itu benar adanya. Sebab dengan membaca berbagai buku, nalar, pikiran kita dapat terbuka. Untuk itu pentingya pengadaan buku perpustakaan ini perlu dikembangkan.
Pada dasarnya perpustakaan merupakan sumber belajar dan informasi. Berbagai ragam ilmu dapat diperoleh melalui koleksi-koleksi buku yang disimpan dan ditatausahakan oleh pustakawan. Namun demikian, perpustakaan tidak terbatas sebagai ruang belajar atau bank buku saja. Lebih dari itu, perpustakaan merupakan agent of change, yakni agen perubahan dalam kehidupan manusia.
Apa Pentingnya Pengadaan Buku Perpustakaan?
Perlu disadari bahwa perpustakaan merupakan salah satu bagian yang sangat penting dari program pendidikan secara keseluruhan. Perpustakaan sebagai gudang informasi dan ilmu pengetahuan yang menjadi sumber belajar yang digunakan oleh guru, dosen, siswa dan mahasiswa serta masyarakat dalam pelaksanaan pembelajaran. Terlebih pada era sekarang menyiratkan perlunya meningkatkan peran perpustakaan sebagai penunjang kegiatan pembelajaran.
Pentingnya pengadaan buku perpustakaan ini juga didasari oleh peranan perpustakaan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan unit lembaga yang memberikan suatu pelayanan publik berupa penyediaan bahan-bahan pustaka.
Undang-undang Republik Indonesia No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan secara garis besar menyebutkan bahwa perpustakaan merupakan sebuah institusi yang mengelola koleksi karya cipta manusia yang berguna untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pengguna perpustakaan.
Terdapat beberapa alasan mengapa perpustakaan harus melakukan pengadaan buku yaitu :
- Memperbarui buku-buku yang sudah usang.
- Buku yang terdapat di perpustakaan sesuai dengan perkembangan zaman.
- Kelengkapan bahan pustaka (semakin lengkap).
- Lebih variatif.
- Memenuhi kebutuhan literasi para pemustaka.
Perpustakaan sebagai sumber belajar dan informasi sejalan dengan pendapat Taufani dalam buku Menginstal Minat Baca Siswa ( 2008:5) bahwa dalam abad informasi, minat baca, kebiasaan membaca, kemampuan mencari dan memanfaatkan informasi merupakan tolak ukur keberhasilan sehingga hal ini perlu dikembangkan pada diri anak sejak dini.
Keterampilan informasi merupakan bekal yang diperlukan siswa untuk terjun ke dunia modern yang penuh persaingan. Mereka yang berhasil adalah mereka yang menguasai informasi peningkatan perpustakaan sekolah atau sudut baca merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kebiasaan membaca dan mencari informasi.
Perpustakaan sesungguhnya memainkan peranan penting bagi terciptanya budaya membaca bagi masyarakat Indonesia. Perpustakaan merupakan jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan, dapat memberikan kontribusi penting bagi terbukanya akses informasi, serta menyediakan data yang akurat bagi proses pengambilan sumber-sumber referensi bagi pengembangkan ilmu pengetahuan. Dan semua itu hanya bisa didapatkan dengan cara membaca.
Perpustakaan hendaknya didesain sedemikian rupa supaya masyarakat dan civitas academica lebih betah berada di sana.