Suatu organisasi misalnya perpustakaan, dalam menjalankan fungsinya memerlukan program kerja perpustakaan yang jelas, berdampak dan juga sesuai visi dan misi. Apabila tidak, maka organisasi tersebut hanya berdiri untuk kebutuhan fisik saja alias tidak memiliki kegunaan untuk umum.
Suatu lembaga perpustakaan harus mempunyai program kerja. Program tersebut nantinya diharapkan dapat mewujudkan tujuan, visi, dan misi perpustakaan.
Baca juga: 8 Fungsi Penting Perpustakaan
Sementara itu, penetapan program kerja perpustakaan menjadikan perpustakaan memiliki keberjalanan fungsi yang jelas. Pengunjung, baik yang baru maupun lama akan menjadi paham mengenai operasional perpustakaan. Pihak lain juga bisa membangun kerja sama yang baik karena terlaksananya program kerja dengan baik.
Pentingnya Program Kerja Bagi Perpustakaan
Perpustakaan sebagai tempat buku berarti program kerja yang dilaksanakan harus relevan dengan buku/bahan pustaka dan pengembangan perpustakaannya. Dengan demikian, program kerja perpustakaan itu kompleks.
Program kerja perpustakaan dapat dibuat dari tahap pengadaan, pengolahan, pemeliharaan, pelayanan, administrasi, sarana prasarana penunjang, humas, hingga kerja sama.
Dalam menjalankan program kerja perpustakaan juga dibutuhkan kepengurusan yang jelas. Hal ini supaya pelaksanaan program kerja tersebut menjadi terarah dan optimal.
Selain itu, waktu operasional proker menjadi lebih efektif dan efisien. Kontribusi sesuai tugas dan perannya menjadikan kinerja kepengurusan perpustakaan menjadi sistematis.
Dampak dari hal tersebut akan terasa pada kepuasan pengunjung sehingga perpustakaan beroperasi secara lancar dan optimal. Citra baik perpustakaan juga akan tercermin dari pelaksanaan proker perpustakaan yang baik ini.
Tujuan Program kerja
Program kerja (proker) dibuat dengan tujuan tertentu demi perwujudan tujuan utama dari mendirikan organisasi, lembaga, instansi, atau perusahaan. Program kerja dapat dalam bentuk pelaksanaan kegiatan, kebijakan, atau aturan. Adapun tujuan program kerja sebagai berikut.
1. Membantu mewujudkan visi misi
Kepengurusan organisasi yang ada dalam periode tertentu membuat waktu pelaksanaan organisasi harus benar-benar diperhatikan. Adanya program kerja, menjadikan pengurus organisasi dapat berkontribusi seoptimal mungkin. Dengan demikian, organisasi semakin efektif sehingga target untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasinya akan semakin mudah untuk dicapai.
2. Membantu memenuhi kebutuhan organisasi
Kebutuhan organisasi semakin lama akan semakin berkembang karena bergantung pada waktu, kepengurusan, dan persoalan yang berbeda-beda.
Adanya program kerja yang sudah direncanakan di awal waktu maka kebutuhan organisasi akan tiga hal tersebut dapat teratasi dan dijawab. Pemanfaatan strategi, kemungkinan masalah dan solusinya juga tentunya sudah dipikirkan ketika perencanaan program kerja dirundingkan.
3. Membantu keberjalanan organisasi supaya terarah dan sistematis
Adanya program kerja yang terencana menjadikan pengurus akan lebih fokus dan memiliki tujuan yang jelas. Pelaksanaan program kerja juga akan mempengaruhi keberjalanan organisasi.
Pemanfaatan waktu dan peran yang optimal membuat organisasi berfungsi bagaimana semestinya. Rangkaian kerja yang tertib terhadap program kerja, menjadikan organisasi menjadi lebih terarah dan sistematis.
Jenis Program Kerja Perpustakaan yang Baik
Program kerja dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis jika dilihat dari rentang waktu perencanaan.
1. Program Kerja Jangka Pendek
Program kerja jangka pendek merupakan program kerja yang disusun untuk waktu yang pendek. Bentuk proker jangka pendek ini biasanya muatannya tidak terlalu berat dan pengaruhnya hanya ditujukan untuk waktu yang singkat atau yang telah ditentukan saja.
Proker ini bisa langsung dilaksanakan setelah kepengurusan terbentuk dan bersifat tindakan segera. Tujuan dari pembuatan program kerja jangka pendek, yaitu untuk mengisi momentum tertentu dengan berkegiatan.
2. Program Kerja Jangka Menengah
Program kerja jangka menengah adalah program kerja yang disusun untuk waktu yang relatif, tidak terlalu singkat dan tidak terlalu lama. Biasanya proker ini dilaksanakan bersamaan dengan proker jangka pendek.
Namun, bisa juga ketika sebagian proker jangka pendek sudah selesai dilaksanakan. Bentuk proker jangka menengah ini muatan kegiatannya lebih besar dari proker jangka pendek. Tujuan dari pembuatan program kerja jangka menengah, yaitu untuk memelihara kestabilan keberjalanan organisasi.
3. Program Kerja Jangka Panjang
Program kerja jangka panjang berarti program kerja yang disusun untuk waktu yang lama. Proker ini dilaksanakan secara berulang dan berkelanjutan. Bentuk proker jangka panjang dapat menjadi ciri khas dari organisasi.
Program kerja yang dibuat akan memiliki pengaruh yang lama dan berorientasi untuk masa depan. Tujuan proker ini adalah untuk mempertahankan keberjalanan organisasi.
Contoh Program Kerja Perpustakaan
Untuk menjalankan tujuan pendirian perpustakaan, maka dibuat program kerja yang dapat menunjang hal tersebut. Ada banyak program kerja perpustakaan yang dapat dilaksanakan. Berikut contohnya.
1. Pengadaan donasi buku
Program kerja ini dapat menarik banyak pengunjung. Keberadaan mereka akan menjadi merasa dibutuhkan oleh perpustakaan. Kedekatan perpustakaan dengan pengunjung pun menjadi terjaga, bahkan meningkat. Donasi buku juga dapat digunakan untuk membantu pengadaan perpustakaan untuk mitra kerja sama.
2. Inventarisasi dan pemeliharaan bahan pustaka
Proker seperti ini merupakan hal yang wajib dilaksanakan. Dengan dilaksanakannya inventarisasi bahan pustaka, maka keluar masuknya bahan pustaka dapat terjaga dengan baik. Tidak hanya itu, melalui proker ini, bahan pustaka yang hilang dan/atau rusak juga dapat segera dibenahi. Dengan demikian, bahan pustaka menjadi terpelihara dengan baik.
Baca juga: Cara Penyiangan Bahan Pustaka
3. Studi banding perpustakaan
Program kerja ini dapat dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan dan sarana prasarana perpustakaan. Studi banding dari atau ke perpustakaan lain menjadi wadah untuk saling berbagi dalam hal keterbukaan sistem kerja, pelayanan, inovasi, hingga sarana dan prasarana yang menunjang perkembangan perpustakaan.
4. Pengadaan kerjasama dengan pihak lain
Perpustakaan yang berdiri sendiri, misalnya perpustakaan daerah tentu memerlukan jaringan relasi yang banyak dan luas demi keberjalanan fungsi perpustakaan.
Oleh karena itu, kerja sama yang terkait dengan kebutuhan pendidikan dan literasi perlu dikembangkan. Kerja sama ini dapat dengan sekolah, panti asuhan, komunitas baca, dan sebagainya.
Baca juga: Komponen Gerakan Literasi Sekolah
5. Pembuatan dan pelayanan kartu anggota
Proker berupa kartu anggota perpustakaan menandakan kepercayaan antara kedua belah pihak, pengunjung dan perpustakaan. Proker ini juga dapat menunjukkan kesetiaan pengunjung pada perpustakaan.
Melalui kartu anggota, pihak perpustakaan juga menjadi mempunyai data pengunjung mulai dari jumlah kunjungan, jumlah buku yang dipinjam, jenis buku yang dipinjam, keluhan pengunjung, bahkan kritik dan saran untuk keberjalanan perpustakaan.
Nah, itulah ulasan mengenai program kerja perpustakaan. Materi dalam artikel ini semoga dapat menjadi referensi bacaanmu, ya. Terus semangat belajar! Ninik Pratiwi/UNS