Penyiangan Bahan Pustaka: Pengertian dan Tujuan

Penyiangan bahan pustaka

Penyiangan bahan pustaka, pernahkah anda mendengarnya? Istilah penyiangan adalah istilah yang digunakan untuk melakukan “penyortiran” koleksi buku-buku yang ada di perpustakaan. Pemilihan diksi penyiangan bahan pustaka mirip seperti penyiangan dalam pertanian. 

Di istilah pertanian, ada juga penyiangan atau mengambil rumput/gulma yang tumbuh yang merugikan tanaman yang ditanam. Sementara itu arti penyiangan bahan pustaka adalah penarikan, penarikan koleksi buku-buku lama, buku yang rusak atau buku yang dianggap tidak update dan jika dibiarkan bertahan di rak perpustakaan bisa memicu kerancuan berpikir pembaca. 

Memang ada banyak alasan, kriteria, tahap, tujuan dan akibat adannya penyiangan bahan pustaka. Nah, semuanya akan kita bahas di artikel ini. Langsung saja kita simak ulasannya sebagai berikut. 

Baca juga: Apa itu Katalogisasi Perpustakaan?

Pengertian Penyiangan Bahan Pustaka 

Penyiangan dapat diartikan sebagai proses pemilihan koleksi bahan pustaka yang sudah tidak memiliki manfaat, atau sudah tidak selayaknya untuk dibaca karena sudah terlalu lama, atau dari segi muatan isi memang kurang berfaedah. Bisa juga dilakukan penyiangan karena tidak pernah dibaca oleh pengguna. 

Apa Kendala Anda dalam Pengadaan Buku?

Penyiangan bahan pustaka secara sederhana disebut juga dengan istilah weeding. Setiap perpustakaan penting sekali melakukan weeding guna menghemat ruang, sekaligus menjaga kemutakhiran dan daya guna koleksi perpustakaan secara berkesinambungan. 

Dapat pula diartikan bahwa weeding sebagai upaya mengeluarkan koleksi perpustakaan yang dianggap tidak relevan lagi, akibat stok koleksi buku mengalami opname, karena tidak pernah tersentuh dibaca. 

Penyiangan pustaka memang ditarik karena alasan tertentu. Misalnya alasan karena tidak ada manfaat lagi bagi pengguna perpustakaan. Bisa juga karena adannya perubahan minat.

Baca: 5 Manfaat Pengadaan Bahan Pustaka

Daftar Pengadaan

Tujuan Penyiangan Bahan Pustaka

Tujuan penyiangan bahan pustaka memang ada beberapa variasi dan macam. Diantaranya sebagai berikut. 

1. Memperoleh Tambahan Tempat (Shelf Space

Memperoleh tambahan tempat. Kita tahu bahwasanya masalah klasik yang ditemui pustakawan adalah masalah ruang yang terbatas. sementara jumlah koleksi buku terus bertambah dari waktu ke waktu. 

Namannya juga perpustakaan, pastinya ada banyak koleksi langka dan dari segi isi masih sangat bermanfaat, ada juga buku lama tetapi tidak banyak orang yang membaca koleksi buku tersebut.

Nah, setidaknya dengan adannya penyiangan ini seperti ini, akan memberikan ruang tambahan tempat atau shelf space untuk diisi koleksi yang baru. 

2. Agar Koleksi Lebih Relevan, Akurat, Menarik Dan Up To Date 

Tujuan penyiangan bahan pustaka yang kedua sudah pasti bertujuan untuk memperbarui koleksi bahan pustaka. Penting sekali memperbarui koleksi bahan pustaka agar tetap up to date, relevan sesuai dengan jaman sekarang yang masih berjalan, dan lebih akurat. 

Maka tidak heran jika buku-buku lama yang tidak diminati dan dari segi isi buku kurang esensial dan sentimentil perlu penyiangan bahan pustaka. Barangkali ada diantara kalian yang ingin menjadi seorang pustakawan, dari sini sudah ada bayangan seperti apa sih tugas seorang pustakawan saat hendak melakukan penyiangan bahan pustaka. 

3. Memberikan Kemudahan Pada Pemakai Koleksi 

Adapun tujuan penyiangan bahan pustaka, yaitu memberikan kemudahan pada pemakai koleksi mencari buku-buku atau koleksi yang ter-up to date. Umumnya para pencari referensi adalah mereka yang memang suka membaca, atau dalam keperluan mengerjakan tugas dan melakukan penelitian. 

Dimana mereka lebih memilih datang ke perpustakaan dan mencari bahan pustaka yang up to date, menarik, relevan dan akurat. Mereka pun juga akan mendatangi perpustakaan yang memiliki sistem penataan yang terkoordinasi karena memudahkan mereka mencari bahan pustaka.

4. Mengelola Koleksi Lebih Efektif Dan Efisien 

Tantangan seorang pustakawan adalah bagaimana agar bisa mengelola koleksi bahan pustaka agar lebih efektif dan efisien. Banyak pemustaka yang malas datang ke perpustakaan hanya karena penataan koleksi kurang efektif dan efisien. 

Sebenarnya tidak hanya berlaku untuk pemustaka, tetapi juga untuk pustakawan juga demikian. Ketika bahan pustaka tidak dikelola secara efektif dan efisien, sebenarnya mereka pun juga kesulitan saat melakukan pencatatan koleksi yang ada. 

5. Menyelamatkan Nilai Fisik Dokumen

Beberapa kasus, ada beberapa perpustakaan yang memiliki naskah asli kuno yang rawan rusak, akibat termakan usia. Nah, penyiangan bahan pustaka ini juga membantu dalam rangka menyelamatkan nilai fisik dokumen. 

Oh iya, penyiangan bahan pustaka tidak selalu dalam bentuk memasukkan koleksi lo. Contohnya adalah kasus untuk koleksi buku lawas yang memiliki nilai sentimental seperti buku lawas, buku kuno yang masih ditulis dalam bahasa sansekerta dsb. Nah, untuk buku-buku yang memiliki nilai historis, biasanya akan didigitalkan atau di ebookan. 

Daftar Pengadaan

Tentu saja hasil yang sudah di-ebookan tidak langsung disebarluaskan secara bebas di internet. Ada kebijakan yang dibuat pihak perpustakaan. Banyak juga yang tetap hanya akademisi, peneliti atau pustakawan yang memiliki kepentingan yang diijinkan membaca ebook dari buku-buku kuno. Dengan kata lain, akses tetap dibatasi. 

Itulah beberapa tujuan penyiangan terhadap bahan pustaka, adapun tujuan lain seperti menyelamatkan Nilai Informasi Dokumen dan Menyelamatkan Fisik Dari Dokumen.

Faktor Dilakukan Penyiangan Pustaka

Penyiangan bahan pustaka ternyata tidak semudah yang kita bayangkan. Faktor dan alasan perpustakaan melakukan penyiangan, yaitu untuk membuang buku-buku yang lama serta memberikan ruang untuk buku-buku yang baru.

1. Kurangnya Dana Dan Ruang Penggantian 

Tidak dapat dipungkiri saat penyiangan, tentu ada koleksi baru yang harus masuk. Nah, bagi beberapa perpustakaan tidak memiliki cukup dana untuk membeli koleksi buku-buku baru. Termasuk masalah ruang penggantian yang tidak ada. 

Maka dari itu, ada beberapa yang berinisiatif yang menghibahkan koleksi yang sortir ke pihak perpustakaan lain yang membutuhkan koleksi tersebut. Ini dilakukan untuk distribusi, dan pemerataan koleksi. 

2. Menarik Perhatian Pustakawan

Faktor mengapa penyiangan bahan pustaka dilakukan tidak lain agar menarik perhatian pustakawan dan menjaga ke-up to date-an koleksi. Sayangnya, ada beberapa faktor yang menjadi kendala mengapa terjadi penyiangan yaitu masalah tekanan rutinitas tugas para pustakawan. 

3. Memakan Waktu dan Intensif

Sudah disinggung di poin pertama jika penyiangan ternyata membutuhkan intensif atau dana. Termasuk memakan waktu untuk memilih, memilah kolek mana yang harus dirilis dan mana yang dipertahankan di rak perpustakaan. 

Itu hanya beberapa faktor tentang kebijakan penyiangan bahan pustaka. Jika ditelisik lebih, masih ada banyak faktor lain seperti faktor kebutuhan dan tuntutan dari komunitas pengguna perpustakaan, hubungan antara item tertentu kepada orang lain tentang hal itu, anggaran yang cukup untuk menyediakan dana untuk membeli item yang lebih memuaskan, kegunaan kemungkinan masa depan tem tertentu dan ketersediaan informasi terkini di Internet.

Kriteria Bahan Pustaka Bisa Dilakukan Penyiangan

Dalam melakukan penyiangan bahan pustaka atau buku, ternyata ada beberapa kriteria bahan pustaka yang bisa dilakukan penyiangan dan yang tidak bisa dilakukan penyiangan. Kriteria penyiangan buku tersebut antara lain: 

1. Kebutuhan Akan Keakuratan Informasi 

Kriteria kenapa harus dilakukan penyiangan bahan pustaka tidak lain untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang akurat, terbaru dan memberikan wawasan bagi para pembacanya. Kita tahu bahwasanya manusia adalah pribadi yang memiliki rasa ingin tahu, karena rasa ingin tahu adalah kebutuhan. 

2. Kebutuhan Yang Diikuti Kondisi Fisik 

Meskipun era teknologi sudah canggih, masyarakat hobi membaca tentu saja menginginkan kondisi fisik perpustakaan lebih menarik, berhasih, tidak kumuh dan tidak horror. Termasuk kondisi fisik buku bacaan juga harus bersih dan terawat, tidak banyak debu. 

3. Kendala Ruang 

Alasan lain kenapa dilakukan penyiangan bahan pustaka adalah masalah kendala ruangan. Beberapa kasus, banyak perpustakaan yang mengalami keterbatasan ruangan. Sehingga tidak ada tempat atau ruang lagi untuk menaruh koleksi buku yang masuk.

Maka dari itu, untuk meminimalisir terjadinya keterbatasan ruang, perlu melakukan penyiangan bahan pustaka yang sekiranya sudah jarang dibaca. 

4. Terjadi Sirkulasi yang Rendah 

Termasuk masalah terjadinya sirkulasi yang rendah menjadi alasan umum kenapa dilakukan penyiangan bahan pustaka. Maksud dari sirkulasi yang rendah bisa karena minat baca yang rendah, atau memang dari tahun terbit buku yang memang sudah lama dan tidak ada yang melirik buku tersebut. 

5. Menghilangkan Stereotip Tentang Perpustakaan

Stereotip yang berkembang tentang dunia perpustakaan adalah tempat yang membosankan, tidak menyenangkan, tempatnya hanya begitu-begitu saja, tidak ada daya tarik sama sekali. Dan koleksi buku jadul dan kotor berdebu. 

Stereotip-stereotip seperti inilah yang mencoba untuk dihilangkan. Sehingga perlu dilakukan penyiangan bahan pustaka yang sudah rusak, berdebu dan lama diganti dengan koleksi baru, bersih dan rapi. Salah satunya perpustakaan di Yogyakarta, yaitu perpustakaan Grhatama, yang dibangun dan konsep semenarik mungkin. 

Koleksi yang ditawarkan tidak sekedar koleksi buku, tetapi juga koleksi audio visual 3D dan 4D yang dapat ditonton secara langsung.

Ruang baca perpustakaan pun dibuat senyaman mungkin. Ada versi indoor dan versi outdoor yang pokoknya santai dan asik. Konsep ini tidak lain sebagai upaya dan langkah untuk membangkitkan minat baca dan mengubah stereotip tentang perpustakaan yang membosankan.

Tahapan Proses Penyiangan BAhan Pustaka (Weeding)

Tidak dapat dipungkiri jika penyiangan bahan pustaka tidak asal di pindah begitu saja. Ada beberapa tahapan proses yang harus dilakukan terlebih dahulu.

1. Asisten menarik koleksi 

Asisten atau pustakawan yang sudah mendapatkan amanah dari atasan melakukan penyiangan bahan pustaka. Tentu saja dilakukan berdasarkan pengawasan pustakawan professional. 

2. Atasan meninjau item yang disiangi 

Kemudian pustakawan professional akan melakukan peninjauan apakah penyiangan bahan pustaka sudah dilakukan secara benar. Jika benar, maka akan masuk ke tahap selanjutnya, yaitu memasukan ke bagian pengolahan. 

3. Pengiriman Bahan Pustaka Ke bagian pengolahan

Tahapan selanjutnya adalah dilakukan pengiriman bahan pustaka ke bagian pengolahan. Pihak pengolahan akan menghapus atau menghilangkan catatan di ruang penyimpanan agar tidak lagi terlacak dan agar tidak terjadi ketidaksinkronan pengarsipan. 

4. Koleksi yang disiangi dikembalikan ke supervisor bagian yang sesuai

Itulah beberapa tahapan proses penyiangan bahan pustaka. Semoga sedikit pembahasan ini memberikan gambaran. Oh iya, terkait proses tahapan penyiangan bahan pustaka, setiap perpustakaan, baik perpustakaan umum ataupun perpustakaan kampus memiliki aturannya sendiri-sendiri.

Jadi tahapan proses di atas bukanlah tahapan baku.Itulah beberapa ulasan tentang penyiangan bahan pustaka, semoga sedikit ulasan ini memberikan manfaat.

Penyiangan bahan pustaka
Penyiangan bahan pustaka

Penulis: Irukawa Elisa

Artikel terkait bahan pustaka lainnya

Foto Profil
Yusuf Abdhul Azis

Ingin Pengadaan Bahan Pustaka untuk Perpustakaan?

Mari pengadaan Buku dengan Penerbit Deepublish dan akan ada Promo khusus untuk Anda yang pengadaan hari ini.
Pengadaan Bahan Pustaka
Bagikan Artikel Ini
Picture of Yusuf Abdhul Azis
Yusuf Abdhul Azis
Artikel Terbaru

INGIN PENGADAAN BUKU UNTUK PERPUSTAKAAN DAN INSTANSI ANDA?

Mari pengadaan Buku dengan Penerbit Deepublish dan akan ada Promo khusus untuk Anda yang pengadaan hari ini.