Gerakan literasi sekolah masih perlu ditingkatkan, terutama bagi siswa. Karena literasi sekolah memiliki tujuan yang cukup bagus bagi mahasiswa. Oleh sebab itu, dibutuhkan generasi yang peduli dan aktif terhadap literasi sekolah. Gerakan literasi sekolah di era digital seperti sekarang lebih menarik dibandingkan literasi digital di 10 tahun yang lalu.
Apalagi sekarang digitalisasi mengambil alih semuanya, sehingga literasi sekolah bisa lebih berwarna dan bisa lebih seru untuk peserta didik. Berikut adalah pengertian literasi sekolah, tujuan dan beberapa contohnya.
Daftar Isi
Apa Itu Literasi?
Secara umum, literasi sekolah diambil dari kata literasi, yang dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang membaca dan menulis. Arti kata membaca bisa diartikan luas. Misalnya kemampuan bisa membaca lambang bahasa atau simbol-simbol yang ada di sekitarnya.
Begitupun dengan literasi menulis, dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengungkapkan pikiran mereka dalam bentuk tulisan. Jadi literasi menulis tidak sekedar kemampuan menuliskan apa yang dilihat dan dibaca, tetapi bisa menuliskan ide yang abstrak menjadi lebih tersistematis dan bisa dipahami oleh orang lain.
10 tahun lalu, istilah literasi hanya tertujuan pada literasi membaca dan menulis. Sementara di era yang semakin berkembang dan maju ini, istilah literasi memiliki cakupan yang lebih luas. Ada yang disebut literasi digital, literasi media, literasi komputer, literasi numerasi dan masih banyak lagi.
Banyaknya jenis-jenis literasi inilah yang sebenarnya menjadi peluang bahwa semakin banyak cara untuk menarik masyarakat agar memiliki kesadaran diri terhadap literasi sekolah. Banyaknya jenis literasi ini pulalah dapat dijadikan terobosan untuk membuat program yang menarik, sesuai dengan daya tarik peserta didik.
Tujuan Literasi Di Sekolah
Pentingnya meningkatkan kesadaran diri literasi di sekolah bisa membawa dampak perubahan yang luar biasa bagi peserta didik. Itu sebabnya setiap lembaga pendidikan selalu memberikan edukasi ke seluruh stakeholder tujuan literasi. Berikut beberapa tujuan literasi sekolah.
1. Memgembangkan budi pekerti
Era digitalisasi selain menawarkan kemajuan, muncul sisi lain kehidupan masyarakat kita yang mana banyak anak-anak dan remaja yang kehilangan budi pekerti. Oleh karena itu, seluruh stakeholder sekolah bersama-sama mendekatkan siswa sadar literasi kembali. Sehingga pendekatan mengajarkan budi pekerti bisa lebih masuk.
2. Mengembangkan budaya literasi
Mengembangkan budaya literasi di sekolah tidaklah mudah. Nah, setidaknya ada nya macam-macam literasi digital, literasi komputer yang ada saat ini bisa menarik perhatian siswa untuk mulai mengenal literasi lebih dalam. Karena membaca dan menulis di era super canggih sudah dapat dilakukan dengan canggih pula. Sehingga lebih menarik bagi siswa
3. Meningkatkan pengetahuan
Adapun tujuan literasi bagi peserta didik selain yang sudah disebutkan di atas, yaitu membantu siswa meningkatkan pengetahuan. Dulu, ketika teknologi belum masuk di indonesia, salah satu cara mendapatkan pengetahuan adalah dengan membaca dan sekolah. Namun di saat ini, pengetahuan bisa kita peroleh dengan memanfaatkan teknologi.
Bahkan, tidak hanya mendapatkan pengetahuan, mengasah skill pun juga bisa dilakukan tanpa harus sekolah dulu. Kemudahan akses mendapatkan pengetahuan inilah yang pada akhirnya dapat digunakan untuk mengoptimalkan potensi, bakat dan kemampuan anak.
4. Mengasah kemampuan berpikir kritis
Gerakan literasi sekolah bagi Sebagian orang dianggap tidak begitu penting. Tetapi jika dilihat lebih dalam, sebenarnya sangat penting. Karena siswa yang memiliki kesadaran diri akan literasi, maka anak memiliki kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis inilah yang akan membantu anak berpikir lebih kreatif dan inovatif.
Dalam kehidupan sehari-hari, siswa yang memiliki pemikiran kritis juga memiliki kepandaian dalam memecahkan permasalahan dalam hidupnya. Dalam konteks secara akademik, pastinya akan membantu anak lebih mudah dalam memahami teori atau pelajaran yang diajarkan di kelas.
5. Wawasan lebih luas
Pasalnya, orang yang baru mengetahui permukaan dari ilmu, orang akan merasa sok tahu/sok pintar. Sebaliknya, semakin seseorang memahami apa yang diketahuinya ternyata hanya masih permukaan dan masih banyak sekali ilmu yang belum diketahuinya, maka orang tersebut akan merasa bodoh. Jadi, salah satu tujuan literasi sekolah adalah mengajarkan sejak kecil bahwa ada banyak wawasan.
Semakin luas wawasan, anak tidak mudah berbangga diri. Menyadarkan kepada anak bahwa kepintaran secara akademik juga bukan pencapaian yang disombongkan. Karena apa yang diketahuinya masih di permukaannya saja. Kesadaran kecil seperti inilah yang pada akhirnya akan memberikan wawasan baru baginya, agar tetap semangat menggali dan mencari cabang ilmu dan belajar lagi dan lagi.
Baca Juga:
- Literasi Sains: Pengertian Menurut Ahli, Manfaat dan Contoh
- 6 Cara Optimasi Program Literasi di Sekolah
- 4 Pilar Literasi Digital & Contoh Lengkap
- Literasi Membaca: Pengertian, Indikator dan Cara Meningkatkan
Contoh Kegiatan Literasi
Literasi sekolah sebenarnya ada banyak sekali praktek yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-sehari. Berikut beberapa contoh literasi di sekolah:
- Aktivitas sebelum dimulai pelajaran inti, siswa diberi ruang dan kesempatan untuk membaca buku. Buku apapun, yang mereka sukai selama 15 menit.
- Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menuliskan komentar singkat di buku bacaannya, siswa boleh mengekspresikan apa yang ingin disampaikan.
- Memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi isi buku secara lisan maupun secara tulisan.
- Para siswa membaca buku fiksi di perpustakaan sekolah, dan siswa bisa menceritakan kembali dengan jelas tema dan pokok pikiran dari buku yang sudah di bacanya.
- Memberi support kepada siswa yang memiliki bakat menulis. kemudian mengarahkan dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengikuti ajang perlombaan menulis.
- Memberi pamphlet lomba berpidato, dengan harapan ada peserta didik yang yang memiliki bakat disitu mengikuti ajang perlombaan pidato.
- Membuat forum diskusi yang membicarakan tentang buku tertentu. Dimana dari diskusi membaca buku tersebut nantinya akan mengasah kemampuan kritis para siswa.
- Mengajak peserta didik mengunjungi perpustakaan daerah yang lebih maju. Dimana perpustakaan tersebut menawarkan berbagai literasi menarik. Selain menawarkan ruang baca perpustakaan, juga menawarkan literasi digital. Dimana siswa bisa menikmati film 3D, 4D atau terobosan menarik lain yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut.
- Mengajak siswa menghadiri pertunjukan. Bisa berbentuk pertunjukan sastra, teater, ataupun pertunjukan lain yang sifatnya memiliki muatan edukasi literasi bagi peserta didik. Bahwa dunia literasi itu memiliki rupa yang beragam, indah dan tentunya menarik
- Mengajak peserta didik kunjungan museum di dekat sekolah. Saat kunjungan museum, siswa tidak sekedar mengetahui sejarah museum tersebut. Melainkan mereka juga belajar bagaimana menghargai sejarah, peninggalan yang memiliki muatan kisah yang luar biasa.
Itulah artikel dari pengadaan.penerbitdeepublish.com tentang beberapa contoh Gerakan literasi di sekolah yang sebenarnya masih banyak kegiatan lain yang masih bisa di eksplore. Gerakan literasi di sekolah memang butuh effort yang besar. Karena masa-masa sekolah adalah masa bermain. Sehingga siswa kurang tertarik dengan hal-hal yang sifatnya kaku.
Itu sebabnya, Gerakan literasi sekolah dapat dikolaborasikan dengan kegiatan yang lebih menarik,yang tidak jauh dengan dunia siswa. Semoga sedikit ulasan tentang Gerakan literasi sekolah ini bermanfaat. (Iruekkawa Elisa)
