Literasi media mencakup mencari, memilah, aplikasi dan menyebarkan informasi yang baik di medial. Berikut pengertian dan tujuan literasi media. Apa itu literasi media dan tujuannya? Yuk, pahami dalam artikel ini.
Media tidak hanya menyuguhkan informasi dan juga wawasan serta hiburan, namun juga sebagai wadah yang tepat untuk mengubah perilaku dan kebiasaan masyarakat. Tak heran jika saat ini media diharapkan mampu menyampaikan konten lengkap dengan pesan yang ada dan menimbulkan rasa bagi masyarakat atau pemakainya.
Kini, media dikemas makin menarik. Mulai dari menggunakan gambar, foto, video, dan lain sebagainya, dengan tujuan menjadikan aktivitas media sebagai pengaruh atas pikiran dan perasaan khalayak umum. Oleh sebab itu, saat ini media benar-benar difungsikan semaksimal mungkin, sebagaimana mestinya.
Lalu, apa itu literasi media? Untuk mengetahui lebih jelas mengenai apa itu literasi media, bagaimana tujuan, apa perbedaannya dengan literasi digital, dan bagaimana urgensinya bagi mahasiswa, simak penjelasan lengkap di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Literasi Media
Literasi media berasal dari bahasa Inggris yaitu media literacy. Media artinya tempat untuk bertukar pesan, sedangkan arti dari literacy adalah melek. Kemudian, dikenal sebagai literasi media. Dalam hal ini, literasi media merujuk pada kemampuan khalayak agar melek terhadap media dan pesan yang disampaikan di dalam media tersebut dalam konteks komunikasi massa.
Literasi media juga dapat dikatakan sebagai suatu proses untuk mengakses, menganalisis, dan juga menciptakan pesan menggunakan alat media. Pengertian lain dari literasi media adalah pemahaman mengenai sumber, teknologi komunikasi, kode yang digunakan, pesan yang dihasilkan, seleksi, interpretasi, dan juga dampak dari adanya pesan tersebut.
Sehingga dapat dikatakan bahwa baru-baru ini, kemajuan teknologi membuat pola komunikasi dan juga penyampaian serta penyajian media semakin berkembang dan berubah ke arah yang lebih baik. Literasi media juga merupakan seperangkat perspektif yang digunakan secara aktif saat mengakses media massa untuk menginterpretasikan pesan yang dihadapi.
Meski demikian, secara garis besarnya, literasi media ini merupakan skill untuk menilai setiap makna dan juga jenis pesan, mengorganisasikan makna tersebut sehingga berguna, dan kemudian isi pesannya dapat disampaikan dengan baik kepada orang lain.
Intinya, literasi media ini berusaha untuk memberikan kesadaran kritis bagi masyarakat umum ketika berhadapan dengan media. Kesadaran kritis tersebut kemudian menjadi kata kunci bagi gerakan literasi media karena pada dasarnya, tujuan literasi media sendiri ini adalah memberikan kesadaran bagi masyarakat agar lebih berdaya di hadapan media.
Tujuan Literasi Media
Setelah memahami mengenai pengertian dari literasi media, Anda juga harus memahami apa tujuan dari literasi media. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa pada dasarnya literasi media ini memiliki tujuan yakni membangun dan menumbuhkan kesadaran kritis. Akan tetapi, ada empat tujuan utama dari literasi media tersebut.
Tujuannya yaitu kesadaran kritis, diskusi, pilihan kritis, dan aksi sosial. Akan tetapi, kesadaran kritis ini merupakan tujuan yang paling utama karena memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas untuk mendapatkan informasi secara benar terkait dengan media dengan membandingkan antara media yang satu dengan media lainnya secara kritis.
Berikut adalah tujuan dari literasi media.
- Literasi media bertujuan membantu konsumen agar memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup mengenai isi media, sehingga kemudian masyarakat dapat mengendalikan pengaruh media ke dalam kehidupannya sehari-hari.
- Untuk melindungi konsumen atau masyarakat yang rentan dan juga lemah terhadap terjadinya dampak media yang berasal dari penetrasi budaya melalui adanya media baru.
- Tujuan lain dari literasi media adalah agar dapat menghasilkan masyarakat yang memiliki informasi yang baik atau well informed, sehingga dapat membuat penilaian terhadap konten media berdasarkan dengan pengetahuan dan juga pemahaman mereka mengenai media yang bersangkutan.
- Literasi media juga bertujuan agar dapat menjadi benteng bagi masyarakat agar kritis untuk menentukan informasi yang dibutuhkan oleh media, di tengah kejenuhan informasi, tingginya terpaan media, dan juga adanya berbagai permasalahan dalam informasi yang disampaikan yang mengepung kehidupan sehari-hari.
- Literasi media juga bertujuan untuk membangun personal locus, struktur pengetahuan, dan juga kemampuan. Personal locus merupakan tujuan dan juga kendali terhadap informasi, ketika masyarakat menyadari informasi yang dibutuhkan, maka bisa menuntut dirinya memilih jenis informasi secara lebih cepat dan tepat, dan sebaliknya.
- Literasi media bertujuan untuk mengembangkan budi pekerti dari bahan informasi positif yang terdapat di dalamnya, sehingga dapat membuat masyarakat mampu berkembang dan juga menentukan nilai sikap pada dirinya sendiri.
- Literasi budaya juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas waktu. Artinya, dalam hal ini waktu dibagi menjadi waktu menerima informasi dan juga mencerna informasi tersebut. Sehingga dengan adanya literasi media, maka dapat ditemukan kebenaran dari suatu berita atau suatu informasi.
- Literasi media juga mampu mengembangkan budaya literasi. Artinya literasi media ini memiliki dampak yang semakin terlihat di masyarakat, terutama bagi kaum akademis dan profesional. Oleh sebab itu, literasi media ini juga mampu mendorong budaya atau kemampuan masyarakat dalam berliterasi sehingga semakin dapat dikenal dan bermanfaat di masyarakat.
Manfaat Literasi Media
Setelah itu, berikut ini adalah manfaat literasi media yang perlu kamu ketahui:
- Mengoptimalkan kerja otak karena sering mambaca dan menulis.
- Menambah wawasan dan informasi baru dari literasi media.
- Meningkatkan kemampuan verbal bagi yang sering membaca.
- Meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir seseorang.
- Meningkatkan kemampuan orang dalam menyusun kata dan kemampuan menulis.
Perbedaan Literasi Digital dan Literasi Media
Setelah memahami pengertian dan juga tujuan dari literasi media, tentu Anda bertanya-tanya. Lalu apakah perbedaan antara literasi digital dan juga literasi media?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, literasi media merupakan suatu proses untuk mengakses, menganalisis, dan juga menciptakan pesan menggunakan alat media. Literasi media juga merupakan pemahaman mengenai sumber, teknologi komunikasi, kode yang digunakan, pesan yang dihasilkan, seleksi, interpretasi, dan juga dampak dari adanya pesan tersebut.
Sementara itu, literasi digital adalah suatu konsep yang menjelaskan mengenai pentingnya literasi di era digital dengan tujuan agar dapat memahami dalam menggunakan informasi yang terus berkembang, terutama di zaman yang serba digital seperti saat ini. Literasi digital ini dipahami sebagai kemampuan untuk menggunakan informasi melalui sumber digital.
Literasi digital biasanya mencakup mengenai pemahaman mengenai website dan juga mesin pencari, sehingga di dalamnya membutuhkan kepiawaian dan juga kemampuan dalam menerapkan literasi digital tersebut.
Baca Juga:
- Literasi Perpustakaan: Pengertian dan Tujuan
- Literasi Sains: Pengertian Menurut Ahli, Manfaat dan Contoh
- 4 Pilar Literasi Digital & Contoh Lengkap
Urgensi Literasi Media bagi Mahasiswa
Dari penjelasan di atas, sehingga dapat disimpulkan bahwa literasi media ini merupakan ajakan atau suatu proses perjalanan yang dilalui masyarakat agar dapat memanfaatkan dan menggunakan alat media dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya masing-masing.
Tentu saja hal ini juga berkaitan dengan bagaimana urgensi literasi media bagi mahasiswa. Melihat pengertian dan tujuannya, maka seharusnya mahasiswa juga harus memiliki kemampuan literasi media. Kemampuan literasi media yang kemudian dimiliki mahasiswa tersebut berguna untuk mendeteksi keabsahan pada suatu realitas.
Akhirnya mahasiswa dapat mengetahui tingkat validitas dari suatu informasi dan mahasiswa dapat mengetahui kebenaran dan juga fakta yang tepat mengenai informasi atau konten yang disampaikan oleh media.
Hal ini sebagai perwujudan dalam kemampuan literasi media yang juga dimaknai sebagai suatu bentuk tanggung jawab yang berguna untuk menjaga atmosfer intelektual di lingkungan perguruan tinggi.