Membuat peta konsep di buku adalah keterampilan penting, terutama bagi Anda yang sering kesulitan belajar, mengingat materi, atau memahami alur dari sebuah buku. Peta konsep dapat membantu menyusun informasi secara terstruktur sehingga lebih mudah dipahami.
Anda dapat membuat peta konsep di buku tulis, di atas kertas HVS, atau bahkan menggunakan laptop. Jika anda belum tahu apa itu peta konsep dan bagaimana cara membuatnya, simak artikel berikut sampai selesai!
Daftar Isi
Pengertian Peta Konsep
Peta konsep secara sederhana dan umum dapat diartikan sebagai upaya kita mengkolaborasi atau menggabungkan ide dengan berbagai konsep yang sudah ada. Bentuk peta konsep dapat dibuat sesuai kreativitas dari masing-masing.
Peta konsep dapat pula diartikan bagan skematis atau ilustrasi grafis yang memiliki satu arti. Dimana arti tersebut menjelaskan sebuah pengertian konseptual.
Jadi, peta konsep adalah upaya anda mengabungkan ide dan konsep yang terpikirkan atau yang sedang anda pelajari. Dalam proses pembelajaran atau belajar secara mandiri, membuat peta konsep sangat dianjurkan, karena efektif untuk mengingat.
Fungsi Peta Konsep
Setelah mengetahui pengertian singkat tentang peta konsep di. Maka anda perlu tahu fungsi dari peta konsep tersebut. Berikut beberapa fungsi penting yang dapat dijadikan sebagai alasan kenapa peta konsep perlu dibuat.
- Memudahkan pembaca untuk mengingat apa yang hendak disampaikan
- Memudahkan pembaca buku berkonsentrasi dengan apa yang sedang di bacanya.
- Dalam konteks buku ajar ataupun buku pendidikan, maka peta konsep ini sangat membantu pembaca lebih hemat waktu saat melakukan proses pembelajaran
- Membantu pembaca belajar lebih efektif dan cepat dalam memahami sebuah materi/ide atau pembahasan, karena peta konsep yang ditawarkan menjadi lebih sederhana
- Merangsang pembaca untuk berpikir kritis
- Membantu pembaca untuk melihat segalanya secara lebih rinci
Melihat beberapa peta fungsi di atas, kita bisa mengetahui bahwasanya peta konsep ini sangat penting dalam pembuatan buku. Agar buku yang berhasil diterbitkan bisa menghidupkan orang yang membacanya.
Baca Juga: 9 Cara Membuat Buku Ajar untuk Dosen dan Guru
Cara Membuat Peta Konsep Di Buku
Lalu bagaimana cara membuat peta konsep? Berikut adalah beberapa cara membuat peta konsep yang bisa anda praktekan sendiri.
1. Menentukan topik/gagasan utama
Pentingnya untuk menentukan topik atau gagasan utama. Karena topik adalah landasan utama yang akan mengarahkan anda untuk mengembangkan lebih eksploratif dan lebih kritis. Dengan kata lain, topik atau gagasan utama ini sebagai acuan pembuatan peta konsep.
2. Menentukan fokus
Fokus ini berfungsi agar buku tidak melebar kemana-mana. Salah satu caranya adalah membuat kerangka yang akan dijabarkan.
Anda bisa membuatnya sesuai dengan kreativitas anda. Bisa dengan gambar, atau bisa juga dengan bagan coretan-coretan ala kadarnya.
3. Menentukan cabang utama dari titik sentral
Ketika hendak menulis buku, anda perlu memiliki gagasan utama. Gagasan utama bisa dijadikan jangkar. Jadi yang dimaksud menentukan cabang utama dari titik sentral adalah mengembangkan turunan dari gagasan utama yang sudah anda tentukan.
Misalnya, anda ingin menulis tentang psikologi perkembangan. Maka cabang turunan psikologi perkembangan ada perkembangan anak, perkembangan dewasa, lansia dll.
4. Membuat sub cabang
Melanjutkan poin ketiga diatas, bahwa sub cabang yang sudah kita tentukan, jika kita uraikan lagi masih memiliki sub cabang lain. Sehingga jika dilihat, setiap sub-subnya masih memiliki turunan-turunan lain.
5. Perjelas peta konsep dengan simbol atau ikon
Dari banyaknya keturunan sub, jika ditulis begitu saja menggunakan tulisan, rasanya kurang menarik. Maka, tidak ada salahnya untuk menambahkan simbol atau ikon pada peta konsep yang sudah anda buat sebelumnya.
Jika perlu, anda bisa menggunakan pensil warna warni, jika ditulis di selembar kertas. Sementara jika dibuat di komputer, anda bisa mendesainnya.
6. Menambahkan keterangan pada peta konsep
Jika peta konsep dibuat dengan gambar, ataupun desain, maka anda bisa menambahkan keterangan pada peta konsep. Fungsinya agar bisa langsung fokus pada intinya.
Baca Juga: Cara Review Buku yang Efektif dan Menarik, Mudah Banget!
Manfaat Peta Konsep Di Buku
Berbicara tentang manfaat peta konsep, maka peta konsep ini sangat luar biasa membantu banyak orang yang membaca buku. Berikut beberapa manfaat peta konsep:
1. Memfasilitasi pembelajaran
Manfaat yang paling dirasakan bagi pembaca adalah memfasilitasi pembelajaran siswa. Dimana pembaca buku merasa lebih mudah menangkap maksud isi buku yang dituliskan.
Khususnya bagi pembaca yang tidak ada waktu untuk meringkas, maka peta konsep ini membantu mereka mengetahui gambaran secara umum namun tetap lebih detail mengetahui isi buku.
2. Mengembangkan konsep dan strategi
Perlu anda ketahui bahwa peta konsep sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan ide dan gagasan lebih spesifik dan terperinci. Titik fokus yang jelas yang ditentukan penulis buku tentu akan berpengaruh pada pembacanya.
Sehingga pembacanya bisa dengan mudah menangkap ide dan gagasan penulis. Ketika penulis buku dan pembaca bisa saling memberi dan menerima ilmu (transfer ilmu pengetahuan) maka ada timbal balik diantara keduanya.
Dari perspektif yang lain, peta konsep bagi penulis bermanfaat untuk mengontrol ruang gerak penulis selama menuliskan gagasannya. Peta konsep bagi penulis membantu mengingatkan untuk kembali ke jalur fokus ketika menyadari sudah keluar jalur.
3. Mengkomunikasikan penemuan
Manfaat yang terakhir adalah, membantu penulis mengkomunikasikan hasil yang di temukan kepada pembaca. Khususnya bagi anda yang memiliki ide, gagasan, atau penemuan baru perlu dibagikan agar terjadi transformasi ilmu, sehingga ilmu tersebut bisa dikembangkan oleh generasi selanjutnya.
Kesimpulan
Dari beberapa cara membuat peta konsep buku di atas, semoga bisa memberikan wawasan dan manfaat. Buat anda yang ingin membuat buku, agar tidak bingung dan bisa terfokus, bisa coba mempraktekan cara ini. (Iruekkawa Elisa)
Referensi:
https://bangkitperkasa.com/artikel/stationery/cara-membuat-peta-konsep-di-buku-tulis/ [Diakses pada: 10 Desember 2024)