Buku referensi salah satu sumber bacaan yang memiliki muatan informasi yang kompleks atau lengkap. Sehingga buku referensi ini sering dimanfaatkan untuk menambah ilmu pengetahuan. Buku referensi salah satu buku yang ditulis oleh penulis yang memiliki kompetensi dan kepakaran sesuai bidangnya.
Barangkali Anda salah satu yang memiliki ketertarikan menulis buku referensi, anda bisa membuatnya. Berikut beberapa fakta tentang buku referensi, meliputi format, dan cara membuat buku referensi.
Pengertian Buku Referensi
Sebelum lanjut, kamu harus tahu terlebih dahulu apa itu buku referensi? buku referensi adalah buku yang berisi tentang informasi di bidang ilmu pengetahuan yang ditulis secara ilmiah. DImana topik/tema yang dibahas disesuaikan dengan satu bidang ilmu tertentu, yang disesuaikan dengan bidang si penulis.
Ditinjau dari segi isi, buku referensi lebih kaya akan pembahasannya. Karena buku referensi memiliki jangkauan yang lebih luas. Misalnya penulis A mengangkat tema tentang kompos dari dapur rumah tangga. kemudian tema tersebut dibuat turunannya, yang ada banyak sub-subnya.
Turunan membuat kompos dari dapur rumah tangga bisa mengupas manfaat pembuatan kompos, cara membuat kompos, kandungan kompos rumah tangga, dan masih banyak lagi. Sehingga buku referensi ini bersifat kompleks. Dari segi ketebalan, buku referensi bisa lebih panjang dari buku ajar ataupun buku monograf.
Cara Membuat Buku Referensi
Membuat buku referensi memang lebih dikhususkan bagi dosen, peneliti atau siapapun yang memang berkompetensi di bidangnya. Barangkali anda salah satu yang penasaran bagaimana cara membuat referensi buku? berikut beberapa tahapan yang wajib calon penulis pahami.
1. Memahami Kode Etik Penulisan
Menulis buku referensi tidak seperti menulis buku fiksi. Dimana penulis buku referensi harus mengetahui kode etik penulisan buku referensi. Jadi, penulis dituntut untuk jujur dalam menyampaikan informasi. Termasuk jujur terkait penggunaan sumber pustaka.
Jika ide atau teori diambil dari referensi lain, maka penulis wajib mencantumkan sumber data. Tujuannya agar tidak terjadi plagiarisme karena naskah yang terdeteksi plagiarisme dapat menjadi sanksi berat bagi penulis atau si dosen.
2. Memahami pengertian buku referensi
Cara membuat buku referensi yang kedua, anda harus tahu pengertian buku referensi. Jangan sampai terjadi kesalahan pemahaman. Misalnya, tujuannya menulis buku referensi, tetapi prakteknya menulis buku modul. Tentu ini kesalahan fatal.
3. Memahami struktur isi buku referensi
Penulisan buku referensi memang standar ilmiah. Dimana anda harus benar-benar tahu seperti apa struktur isi buku referensi itu. Termasuk penggunaan bahasa untuk penulisan buku referensi adalah bahasa formal.
4. Mengumpulkan data
Sebagai buku ilmiah, maka buku referensi yang baik tergantung dari data yang digunakan. Semakin banyak data (tetap relevan) maka semakin baik. Jika perlu, anda bisa menggunakan dari data penelitian yang anda angkat sendiri. Kemudian anda kembangkan dan kemas dalam bentuk buku.
5. Menyusun kerangka karangan
Tahap selanjutnya, Anda perlu membuat kerangka karangan atau outline. Fungsi dari kerangka karangan adalah memudahkan penulis agar tidak mengalami buntu ide.
Kerangka karangan juga membantu point-point penting dan dasar teringat dan harus ditulis. Karena seringkali saat menulis banyak data penting yang terlupa.
6. Mulai menulis
Setelah pembuatan kerangka tulisan sudah dibuat, maka kerangka yang sudah dibuat bisa langsung dikembangkan. Mulailah menulis dari bab pertama terlebih dahulu, agar terjadi kerunutan selama proses penyuguhan data.
Mengingat menulis buku referensi ditulis berpuluh-puluh lembar, bahkan ada yang sampai ratusan lembar. Maka, anda bisa membuat target penulisan. Misalnya dalam sehari harus menyelesaikan dua atau tiga halaman. Sebenarnya untuk target penulisan, setiap masing-masing penulis memiliki kebebasan.
7. Membaca ulang
Membaca ulang adalah upaya mengoreksi kata, kalimat atau mengecek kerancuan logika berpikir. Sehingga, ketika ditemukan sesuatu yang tidak sesuai, bisa langsung dibenahi.
Bahkan selama membaca ulang, penulis tidak boleh puas pada proses editing pribadi. Anda boleh meminta teman atau rekan editor untuk mengoreksi setelah anda mengoreksi. Karena hasil koreksi penulis secara pribadi masih ada rasa subjektifitas, sehingga banyak hal yang perlu dibenahi.
8. Kirim ke Penerbit
Jika masalah revisi sudah selesai dan kelar semuanya. Naskah dalam kondisi paling sempurna, maka langkah selanjutnya anda bisa langsung menerbitkan ke Penerbit Deepublish.
Ketika naskah masuk ke penerbit, maka akan diproses agar anda mendapatkan isbn, mendapatkan desain dan cover yang menarik. Ketika buku sudah dicetak oleh penerbit, anda bisa mengajukan buku tersebut untuk mendapatkan angka kredit sebesar 40 poin.
Kesimpulan
Berikut informasi dari Pengadaan Deepublish tentang cara membuat buku referensi dengan mudah yang bisa kamu lakukan. Semoga bermanfaat!