Research gap seringkali ditemukan ketika melakukan sebuah penelitian ilmiah. Istilah research gap adalah kesenjangan yang ditimbulkan karena terjadinya perbedaan data di lapangan dengan data yang pernah dilakukan sebelumnya. Kesenjangan atau kekurangan inilah yang dapat dijadikan sebagai subjek penelitian yang bisa dikembangkan lagi.
Jadi buat kamu yang sekarang lagi pusing menentukan subjek atau tema penelitian. kamu bisa mencarinya dengan membaca penelitian yang sudah pernah dilakukan, kemudian temukan kesenjangan atau celah dari penelitian tersebut.
Bagi kamu yang sedang melakukan penelitian dan ingin berkenalan lebih dekat dengan research gap, wajib baca artikel ini sampai selesai.
Pengertian Research Gap
Apa itu Reserach Gap? Research gap adalah sebagai celah penelitian. Dimana data yang terjadi di lapangan dengan penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan mengalami perbedaan. Dengan kata lain, research gap adalah ditemukan inkonsistensi atau kesenjangan data antara data hasil penelitian dengan fakta di lapangan.
Terjadinya research gap bisa disebabkan oleh beberapa hal. Bisa disebabkan karena perbedaan hasil, perbedaan konsep dan perbedaan teori dari hasil penelitian.
Perbedaan dan kesenjangan inilah yang kemudian dianggap sebagai celah atau peluang untuk dilakukan penelitian lanjutan, untuk menemukan hasil penelitian versi lain.
Jenis Research Gap
Dari pengertian research gap di atas, setidaknya sudah ada pemahaman bukan. Berikut adalah beberapa jenis research gap yang wajib dicatat.
1. Theoretical Gap
Jadi yang dimaksud dengan theoretical gap adalah peneliti menemukan kesenjangan penelitian yang dijadikan dasar teori peneliti. Penyebab terjadinya theoretical gap ini bisa disebabkan karena teori dasar yang digunakan memiliki kelemahan, sehingga teori dasar tersebut tidak dapat menjadi teori pendukung penelitian.
Bisa juga terjadi karena penelitian tersebut belum pernah dijelaskan atau dibahas di penelitian sebelum-sebelumnya.
2. Evidence Gap
Selain theoretical gap, ada juga yang disebut evidence gap. Jadi yang dimaksud dengan evidence gap adalah kesenjangan bukt penelitian. Umumnya, kesenjangan bukti ini adalah fakta umum yang biasa terjadi di lapangan. Misalnya, ketika meneliti di lapangan ditemukan fenomena umum dan bukti di lapangan yang tidak ditemukan di teori yang digunakan.
3. Population Gap
Sementara jenis population gap adalah jenis research gap adalah kesenjangan penelitian yang melihat jangkauan populasi saat mengambil data penelitian. Population gap dapat kita temukan dalam penelitian bisnis. Untuk bisa mengetahui apakah terjadi population gap atau tidak, maka kita bisa melakukannya dengan menentukan dasar target marketnya.
4. Empirical Gap
Tidak dapat dipungkiri ketika melakukan penelitian, seringkali ditemukan kesenjangan empirical gap atau kesenjangan fenomena empiris. Bentuk fenomena kesenjangan empiris ini terjadi karena terjadi inkonsistensi antara hasil penelitian dengan data fakta yang terjadi.
Jika terjadi empirical gap ini, maka peneliti bisa mengatasinya dengan menjadikan kesenjangan sebagai subjek penelitian. Kemudian membandingkan fenomena penelitian yang ada di versi temuan penelitian dengan penelitian sebelumnya.
5. Knowledge Gap
Ada juga istilah knowledge gap atau kesenjangan pengetahuan. Jadi yang dimaksud dengan kesenjangan pengetahuan ini adalah terjadinya inkonsistensi pengetahuan yang muncul dalam penelitian.
6. Practical – Knowledge Gap
Jika sebelumnya ada knowledge gap, maka ada juga yang disebut practical-knowledge gap. Istilah tersebut adalah sebuah kesenjangan pengetahuan praktis merupakan kesenjangan dalam penelitian terhadap kegiatan atau perilaku profesional yang tidak terpenuhi.
Jadi peneliti mengalami ketidakpuasan dari hasil penelitian yang dilakukan. Penyebab terjadinya hal seperti ini ada banyak faktornya.
7. Methodological Gap
Jenis terakhir ada methodological gap yaitu terjadinya keterbatasan metodologi saat dilakukan penelitian. Dimana peneliti mengalami kesulitan saat melakukan metodologi penelitian, sehingga bisa memicu terjadinya masalah atau kesulitan selama meneliti.
Baca Juga: Manfaat Penyimpanan Dokumen Menggunakan Map Gantung
Cara Menemukan Research Gap
Nah, buat kamu yang menginginkan penelitian yang dijalankan berjalan dengan lancar dan baik. Maka perlu mengidentifikasi masalah dan mencari dasar teori yang benar. Adapun beberapa cara menemukan research gap, diantaranya sebagai berikut.
1. Memilih topik yang menarik
Penting sekali untuk memperhatikan topik yang diangkat. Pastikan topik yang diangkat adalah topik yang tidak membosankan dan pastikan sebelum diteliti, topik tersebut sudah dikaji terlebih dahulu.
2. Telaah penelitian sebelumnya
Cara selanjutnya adalah perlunya menelaah penelitian sebelumnya, sekedar memastikan bahwa penelitian sebelumnya apakah ditemukan research gap atau tidak. Jika perlu, kamu bisa melakukan wawancara dengan peneliti sebelumnya untuk menemukan research gapnya.
3. Mencari inkonsisten dan kekurangan penelitian sebelumnya
Jadi selain mencari research gap dengan wawancara langsung dengan si peneliti sebelumnya, maka kamu pun bisa menggunakan cara lain, tanpa harus wawancara langsung.
Cukup mencari topik/tema penelitian serupa dari penelitian sebelumnya, kemudian mencari apakah penelitian sebelumnya ditemukan inkonsistensi dan kekurangannya? Jika ditemukan, maka hal yang terlewat itulah yang bisa Anda angkat menjadi tema penelitian.
Kesimpulan
Bagaimana? Menemukan research gap itu sebenarnya mudah ditemukan. Kunci untuk bisa menemukan research gap adalah ketelitian. Sekian untuk ulasan singkat tentang research gap, semoga bermanfaat. (Iruekkawa Elisa)